Chereads / THE ONE ENZO / Chapter 5 - CAPTER 5

Chapter 5 - CAPTER 5

Tak terasah sudah dua hari Enzo melakukan perjalanan menuju ibukota Nusantara, dalam perjalanannya Enzo sudah melewati beberapa desa desa kecil yang memiliki nasib sama seperti desa Enzo.

Melihat hal tersebut membuat Enzo semakin yakin untuk menjadi kesatria sihir hebat dan akan merubah peraturan, dimana semua desa akan mendapatkan pelayanan yang merata.

Kita semua tahu bahwa desa desa yang terletak di pelosok pelosok kerajaan memiliki penjagaan yang cukup rendah, hal itu membuat tindak kriminalitas di daerah tersebut sangat tinggi.

Terlebih lagi terkadang kerajaan hanya memprioritaskan siapa yang membayar pajak lebih besar, hal itu sekali lagi sangat berdampak dan berimbas kepada desa desa miskin seperti desa Enzo dan sejenisnya.

Indahnya pemandangan alam di sekitar membuat seakan menghipnotis pandangannya, sambil menghela napas dalam dalam Enzo menikmati segar dan indah nya pemandangan pagi hari.

Ketika sedang asik asiknya menikmati indahnya pemandangan alam sekitar tiba tiba muncul iblis yang merusak suasana, dengan tatapan mengerikan iblis itu berencana menjadikan Enzo sebagai santapan makan paginya.

Enzo yang melihatnya tentu di buat terkejut akan hal itu, ia menatap balik sang iblis dengan tatapan serius serta bersiap siap untuk memberikan serangan.

Sang iblis juga menatap Enzo dengan tatapan tajamnya mereka berdua saling menatap satu sama lain, tidak ada yang berani memulai serangan lebih dulu sang iblis tau bahwa musuh di depannya pasti orang kuat sebab ia tidak langsung lari setelah melihatnya.

"Hei kau bocah mengapa kau tidak lari ketakutan setelah melihatku?" ucap sang iblis dengan nada intimidasi nya.

"Lari? Aku tidak akan pernah lari iblis jahat dan wooooy cepat minggir jangan menghalangi jalanku sialan" teriak Enzo kepada sang iblis yang menghalanginya jalannya.

Dengan taring dan kuku kuku panjangnya sang iblis mencoba memberikan serangan kejutan, Enzo menghindari serangan itu dan langsung memberikan pukulan kerasnya ke arah perut sang iblis sampai membuatnya tak dapat berdiri lagi.

"Arghhh" suara kesakitan sang iblis terdengar jelas.

"Rasakan itu iblis sialan berani beraninya kau menyerang ku tiba tiba" Pukulan barusan membuat sang iblis langsung menyerah seketika, iblis itu meminta pada Enzo untuk mengampuni nyawanya dan membiarkannya pergi, tentu tidak semudah itu.

Enzo akan mengampuni nyawa sang iblis jika ia berjanji untuk tidak menyerang manusia yang lewat di tempat ini, sang iblis pun menyetujuinya dan langsung lari terbirit-birit.

"Dia yang memulai dia yang kabur memang iblis yang aneh, oh ya sepertinya di depan ada desa kalo begitu aku akan mampir sebentar"

Tak lama kemudian sampailah Enzo di salah satu desa yang bisa di bilang sangat ramai penduduk, desa itu bernama desa Urbano.

Pas sekali ketika Enzo menginjakkan kaki di desa itu sedang terjadi kebakaran hebat di sebuah rumah bordil atau lebih tepatnya tempat hiburan *** komersial, para warga saling bantu membantu memadamkan lalapan si jago merah.

"Ayo cepat padamkan apinya" ucap salah satu warga dengan panik.

"Kalian semua jangan terlalu mendekat api nya semakin membesar"

"Wrhuuuuuuuuuuuuuuuuu" suara api yang terdengar sangat amat jelas menyambar menyambar area sekitarnya.

Api itu semakin membesar dan tak terkendali seakan tidak bisa di padamkan bahkan sampai memakan korban jiwa, sejak itu juga Enzo menyadari bahwa ada iblis yang terlibat dalam ini semua.

Enzo mencoba memfokuskan pikirannya supaya bisa mengetahui di mana letak keberadaan iblis itu, namun apa daya hal itu sia sia sebab ia sama sekali tidak bisa merasakan di mana keberadaan sang iblis.

Ini semua sangat aneh baru pertama kali ia menghadapi posisi seperti ini, ia tidak menyangka bahwa di luar sana masi banyak hal hal baru yang belum Enzo ketahui.

"Sial aku sama sekali tidak bisa merasakan keberadaan sosok iblis itu, apa yang sebenarnya terjadi" ucap Enzo sambil kebingungan.

Api yang membara itu kemudian berubah warna menjadi merah menyala nyala, tak lama kemudian muncul sosok iblis api besar sehingga membuat para masyarakat pada lari berhamburan tunggang langgang menyelamatkan diri.

"Ituuuuu.....!! Ibliiiis cepat lari selamatkan diri kalian"

"Jangan mendekat...!"

Jeritan keputusasaan para penduduk terpampang jelas setelah melihat sosok iblis api besar di hadapan mereka, Rasa ketakutan membuat suasana semakin mencekam.

"selamatkan bayi ku"

"Anakku"

"ibu"

"Tidaaaaaaaaaaak"

"siapapun tolong kamiiiii"

"Jangan mendekat anakmu sudah tidak bisa di selamatkan"

"Cepat hubungi para kesatria sihir dan kepolisian"

Iblis itu mengamuk membabi buta membunuh dan menyerang warga sipil, Enzo mencoba memancing iblis itu keluar dari desa untuk meminimalisir kerusakan dan jatuh nya korban jiwa.

"Semuanya cepat menjauh" teriak Enzo dengan lantang.

"Hei bocah jangan mendekat! Kita tunggu para kesatria sihir datang! Wooy bocah apa kau ingin mati" teriak salah warga setelah melihat Enzo berlari mendekati sang iblis api.

Kebakaran hebat terjadi dan merambah kemana mana akibat ulah iblis api itu, para kesatria sihir masih belum datang sehingga para warga harus bertahan sampai para kesatria sihir datang menyelamatkan mereka.

"Kalian semua cepat menjauh dari tempat berbahaya ini" teriak Enzo dengan lantang.

Enzo menghantam kepala monster api itu dengan batang pohon besar, sebelum batang pohon itu menyentuh kepala si iblis batang pohon itu sudah terbakar habis akibat hawa panas yang di pancarkan.

"Sial iblis ini sangat merepotkan sekali" ucap Enzo sembari mengindari serangan monster api dengan cepat.

"Rasakan ini monster sialan! Pukulan super cepat...!!!!" Enzo memukul wajah iblis itu namun ia malah terlempar terkena pukulan balik dari sang iblis.

Enzo terlempar dan berguling guling puluhan meter menghantam rumah rumah warga sampai akhirnya berhenti setelah tubuhnya menghantam bangunan beton.

"Ahhhhhhhh!! Punggungku sakit sekali , tanganku juga terbakar" gumam Enzo sambil berguling guling menahan panas dan rasa sakit.

"Apa kubilang bocah! Ini bukan permainan anak anak cepat segera menjauh!" teriak panik salah satu warga.

Serangan fisik sama sekali tidak mempan terhadap iblis itu dia berada di tingkatan yang berbeda dari semua iblis yang pernah Enzo temui.

Sebenarnya iblis seperti apa yang Enzo hadapi kali ini, Enzo tidak menyerah, dengan tekad dan ambisi Yang Enzo miliki ia mencoba kembali menyerang sang iblis sekuat tenaga.

"Masi belum selesai rasakan ini! Pukulan super keras bertubi tubi haaaaaaaa!" pukulan bertubi tubi yang barusan Enzo lancarkan berhasil mengenai seluruh badan iblis api.

Enzo yakin serangannya barusan pasti membuat sang iblis menyerah, sang iblis terlempar dan terhempas ke arah hutan samping desa.

Benturan gesekan sang iblis dengan tanah akibat terpental menimbulkan kepulan debu tebal hingga menutupi pandangan, wajah Enzo nampak kelelahan setelah mengunakan teknik barusan.

"Grhaaaaaaaaaaaa Grhaaaaaaaaaaaa" Raungan iblis itu terdengar sangat amat mengerikan.

Sang iblis api berhasil bangkit dan dengan cepat sudah berada di belakang Enzo bersiap siap memberikan serangan kejutan, untuk yang kesekian kalinya Enzo terkena serangan iblis api sampai sampai membuat dirinya hampir tidak mampu untuk bangkit.

Tak menyerah sampai disitu Enzo lalu menyerang kembali iblis itu dengan sekuat tenaga. Beberapa kali Enzo mencoba memberikan serangan demi serangan tapi iblis itu benar benar kuat dan mampu mengindari semua serangan yang Enzo berikan.

"Spiritku sepertinya tersisa sedikit lagi" ucap Enzo yang terbaring di tanah dengan napas ngos-ngosan.

Merasah bahwa semua serangannya tidak ada yang berhasil iapun mencoba mengeluarkan bakat nya barangkali bisa membantu, di sini kita akhirnya di perlihatkan untuk pertama kali nya Enzo mengeluarkan bakatnya di hadapkan kita sebagai pembaca.

"Cuhh! Sepertinya tidak ada cara lain aku harus mengunakan bakatku untuk mengalahkan iblis sialan ini" gumam Enzo sambil bangkit perlahan lahan.

"Terbukalah gerbang iblis"

Ketika Enzo mulai mengeluarkan bakatnya terlihat dinding gerbang hitam seperti ruang antar dimensi, kemudian muncul delapan iblis dari dalam gerbang itu.

Berbeda dengan iblis iblis pada umumnya iblis iblis Enzo memiliki wajah yang tidak begitu seram dan terkesan seperti imut, para iblis iblis itu menuruti semua perintah Enzo sebagai bos nya.

"Yo kalian semua"

Para warga yang melihat iblis iblis Enzo mengira bahwa mereka adalah teman dari iblis api yang mengamuk saat ini, akibat hal itu membuat para penduduk pada lari berhamburan.

"Kalian semua hajar monster/iblis sialan itu secepatnya"

"Baik Boz" ucap para iblis Enzo dengan penuh semangat mendapat perintah dari Enzo.

Enzo memerintahkan mereka semua menghajar iblis api secara bersama sama, Iblis Enzo menyerbu dan mengepung dari segala arah sehingga membuat iblis api kewalahan di buatnya.

"Bagus kalian semua, tetap tahan dan buat dia seperti itu aku akan segera menemukan titik lemahnya"

Beberapa iblis Enzo sedikit demi sedikit mulai merasakan aura panas yang di pancarkan iblis api alhasil beberapa dari mereka kemudian meleleh karena tidak bisa menahan aura panas sang iblis.

"Arghhhhhh" bunyi auman sang iblis api mulai terdengar kembali.

"Cepat bos kami tidak bisa menahan lebih lama"

Gerbang antar dimensi terbuka kembali kemudian keluar sosok iblis bertuliskan nomor sepuluh di punggungnya, iblis itu bernama kaiju yang selalu menemani Enzo bermain sejak kecil.

"Yo, lama tidak berjumpa Bos, apa kau tidak kangen denganku yang selalu menemanimu sejak kau masi kecil?" ucap kaiju dengan penuh semangat dan senyum gembira.

"Sudah lupakan hal itu kaiju, bantu aku mengalahkan monster sialan ini" jawab Enzo sambil menahan serangan demi serangan yang di lancarkan iblis api.

"Monster/Iblis ini? Dia adalah iblis Primordial sangat sulit mengalahkannya jika kita tidak mengetahui kelemahan dari monster/iblis itu" ucap kaiju sambil menganalisa pertarungan sang iblis.

"Primordial? Apa maksudmu kaiju" gumam Enzo sambil tetap bertarung melawan sang iblis api yang semakin lama semakin kuat.

"Untung saja usianya masi mudah, Jadi tidak perlu di khawatirkan" ucap kaiju setelah cukup lama menganalisanya.

Iblis primordial merupakan iblis elemen, semakin tua umur sang iblis primordial maka semakin mengerikan kekuatan yang mereka miliki sama halnya dengan iblis iblis lain pada umumnya.

Iblis seperti ini biasanya muncul ketika terjadi kebakaran hebat disertai rasa dendam yang sangat amat mendalam di wilayah tersebut.

"Jadi begitu ya, lalu bagaimana cara mengalahkan iblis ini wooy Kaiju cepat jawab, aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi"

"Aku juga bingung cara mengalahkannya gimana booos"

"Sialan kukira kau tau, sudah lupakanlah ayo cepat kita kalahkan iblis ini bersama sama"

Enzo dan kaiju kemudian bekerja sama melawan primordial api, kaiju membuat putaran yang cepat dan berhasil menghilangkan oksigen di sekitar pertarungan mereka. Hal itu membuat primordial api tidak bisa mengeluarkan sumber apinya.

"Bagus kaiju, terimalah ini iblis sialan matilah kau!"

Tak mau kalah sampai disitu sang iblis api berhasil mendapatkan kaiju lalu melemparkannya kearah pemukiman warga.

"Kaiju apa kau tidak apa apa?"

"Iblis sialan, ya boos aku tidak apa apa cepat serang dia sekarang selagi kadar oksigen masi belum pulih sepenuhnya" teriak kaiju dari dalam reruntuhan.

kesempatan itu di manfaatkan semaksimal mungkin oleh Enzo dan berhasil menyarangkan pukulan kuat ke arah kepala sang iblis api.

"Grhaaaaaaa Grhaaaaaaaaa" aungan gemuruh kesakitan sang iblis terdengar.

Pukulan keras Enzo barusan sepertinya telah berhasil membuat sang iblis api menyerah, kobaran api sang iblis perlahan demi perlahan mulai mengecil dan akhirnya menghilang.

Pertarungan itu kemudian di menangkan oleh Enzo, semua warga sangat senang dan bangga terhadap bantuan yang telah Enzo berikan para warga hanya bisa berterimakasih sebayak banyak nya.

"Terimakasi nak karna telah menyelamatkan kami semua" ucap para penduduk sekitar.

"Tidak usah dipikirkan itu sudah biasa bagiku" jawab Enzo dengan gugup memegangi kepalnya.

"Apa kau butuh tempat istirahat nak, lukamu nampak begitu parah?"

"Tidak! Tidak! Terimakasi sebelumnya aku harus segera melakukan perjalanan kembali"

Sebelum pergi meninggalkan desa, Enzo bertanya apa sebelumnya pernah ada masalah di wilayah ini?

Para warga menjawab bahwa seminggu yang lalu ada pelacur yang di bakar habis habisan akibat di tuduh telah merebut suami seseorang.

Faktanya dia sama sekali tidak merebut suami orang seperti yang di kabarkan namun ia harus di bakar hidup hidup karna di fitnah melakukan hal keji itu.

Kakak nya yang tau hal itu tidak terima bawa adiknya telah di bakar hidup hidup. Dia pun membakar rumah bordil beserta dirinya di dalam sana dengan membawa dendam yang mendalam.

Beberapa jam setelah Enzo pergi meninggalkan desa para kesatria sihir akhirnya datang, para warga menjelaskan bahwa ada bocah kisaran 16 - 17 tahun yang berhasil mengalahkan amukan iblis api.

"Bagaimana hasil investigasinya? Apakah iblis itu benar benar telah mati seperti yang di kabarkan para warga desa?"

"iya bos, bahkan yang membuat kita terkejut adalah yang mengalahkan iblis itu bocah yang masi berumur 16 sampai 17 tahun"

"Jangan bercanda di depanku kalian!!"

"Maaf bos kami sama sekali tidak bercanda itu memang benar"

"Iblis primordial adalah iblis tingkat tinggi, tidak mungkin seorang bocah bisa mengalahkannya atau jangan jangan dia kesatria sihir rangking A yang sedang menyamar?"

Nama.           : The Salazar

Anugrah.      : Bakat angin status 4

Informasi.    : Kesatria sihir rank B (pemimpin pasukan serigalah bulan) salah satu dari 5 YOUDA.