"....Sintesis protein adalah proses pembentukan partikel protein dalam bahasa biologi molekuler yang didalamnya melibatkan sistesis RNA...."
Terdengar suara seorang guru yang sedang serius menjelaskan materi pelajaran kepada murid-muridnya.
Tetapi ada yang berbeda dari suasana dikelas ini dibanding dengan kelas disekolah lain pada umumnya. Kelas yang didominasi dengan warna emas dan lukisan indah itu ditambah dengan furnitur seperti meja dan kursi yang terlihat sangat berkelas memberi kesan bahwa ruangan tersebut diisi dengan orang-orang elit.
Suhu yang tidak terlalu panas ataupun dingin yang membuatnya semakin nyaman dan ruangan ini juga memiliki jendela-jendela besar yang jika menoleh akan melihat taman yang sangat indah.
Salah satu murid dikelas ini, protagonis kesayangan author, Sari Aneisha sedang melihat keluar jendela tanpa mendengar penjelasan guru.
'Ini semua sangat tidak masuk akal!'
'Bagaimana bisa seorang wanita berusia 20 tahun kembali menjadi siswi SMA dan yang parahnya lagi masuk ke dunia novel?!'
'Apakah ini hukuman bagiku yang selalu mengeluh kalau hidup ini terlalu membosankan? atau karena aku terlalu beruntung sehingga bisa masuk ke dunia novel?'
'Apapun alasannya adakah orang atau entitas yang bisa memberitahu masa laluku? minimal alamat rumah!'
sungguh sangat disayangkan, tapi Sari benar-benar tidak memiliki ingatan apapun mengenai dunia ini.
informasi yang dia ketahui dengan baik hanyalah mengenai alur cerita dari novel Cahaya yang Hangat.
Flashaback:
"Jadi Sari kamu harus mengetahui common sense ini jika kamu mau hidup damai disekolah ini!" kata Ayyara sembari menunjukkan raut muka serius.
"Emang kalau nggak tahu common sense ini bisa jadi masalah yah?"
"iya! dan masalahnya sangat besar! kau bisa-bisa dikucilkan satu sekolah jika tidak tahu hal ini!"
"bukannya itu berlebihan ya?" 'sepertinya aku benar-benar berada didalam dunia novel, situasi konyol seperti ini hanya ada di dalam novel!'
"mungkin hal itu berlebihan di sekolah lain tapi tidak untuk sekolah ini! ini adalah sekolah milik Cahya Grup yang banyak orang berlomba-lomba mau masuk"
"dan jika kau berhasil masuk maka akan ada segudang manfaat menanti. dimulai dari program pendidikan dengan sarana dan prasarana terbaik dengan mengundang guru-guru terbaik hingga koneksi sosial yang bisa didapatkan hanya dengan sekolah disini itu sangat menggiurkan"
"jadi jangan diragukan lagi ketika ada salah satu keluarga Crazy Rich dari Cahya Grup sekolah disini itu bagaikan ada anggota kerajaan yang datang patroli wilayahnya dan akan disambut dengan antusias oleh rakyatnya!"
end of flashback
'Huh, sepertinya semua ini benar-benar sebuah karma karena aku sering mengeluh kalau hidup ini sangat membosankan'
Pikir Sari sembari melihat bangku kosong yang ada disebelahnya.
'apakah kalau sekolah swasta kita bisa bebas menentukan kapan masuk sekolah?'
Dan sepertinya guru didepan juga telah terbiasa melihat kursi kosong disebelahnya.
Kemudian, pikiran Sari mulai terbang tinggi meninggalkan ruangan kelas dan mulai mengingat kembali alur cerita yang ada di dalam novel.
'Cahaya yang Hangat' adalah sebuah novel best selling yang diterima dengan hangat oleh pembaca dengan background cerita yang bisa dikatakan sangat sederhana. Dimana ada seorang pemeran utama cowok yang tajir melintir (Crazy Rich) bertemu dengan Protagonis cewek yang sangat berbeda dengan cewek-cewek lain yang pernah ditemuinya.
Tentu saja, pemeran utama cowok tersebut merasa penasaran dan mulai mengamati pergerakan protagonis setiap harinya. Seperti cinta romansa lainnya, sang pangeran pun jatuh cinta kepada putri tersebut.
Novel yang dapat menjadi best seller ini juga memiliki plot twist yang sangat tidak diduga. Dengan mengambil latar belakang cinta masa SMA, sukses mengambil perhatian.
'Meskipun begitu aku tetap tidak mau masuk kedunia novel! tidak pernah ada satu karakter pun yang aku baca memiliki nama Sari Aneisha!'
Novel ini lebih fokus menceritakan pemeran utama cowok yang menyembunyikan identitasnya. Murid-murid disekolah ini tahu kalau ada salah satu anggota keluarga Cahya Grup bersekolah disini, tapi tidak ada satu orang pun yang mengetahui tampangnya.
'Karena itulah banyak sekali plot twist menarik yang terjadi dinovel ini'
'siapa ya nama pemeran utama cowok itu? Rei? Rio? atau Rai? ahh, bagaimana bisa aku lupa namanya?!'
......
Kelas yang tadinya terkesan sangat mewah dan megah tiba-tiba berubah suasananya bagaikan ada di mall karena siswa-siswi yang sibuk berbicara satu sama lain.
"Hey, kalian ada yang lihat Ryan masuk nggak?" tanya Siswa A sembari menghampiri temannya.
"Kamu nggak tahu?" Tanya Siswa B heran.
Siswa A kemudian menggelengkan kepalanya menunjukkan kalau dia tidak tahu gosip terbaru yang dimaksud.
"Dia baru saja lolos seleksi peserta lomba OSN Informatika, dan ada besar kemungkinan dia akan menjadi perwakilan dari sekolah!" ucap Siswa B.
"Oh, kukira dia tidak sanggup membayar SPP sekolah. kau membuatku kaget, bukankah itu normal baginya untuk ikut lomba?"
"Ahh, benar juga sih. Anak satu itu terlalu pintar meskipun dia datang dari kalangan orang biasa. Btw, nanti mampir dulu main game kuy!" Tanya siswa A bersemangat sembari berjalan keluar kelas bersama dengan temannya.
Disisi lain kelas terlihat Sari yang sedang stress memikirkan bagaimana bisa dia pulang kerumah karena dia tidak tahu alamat rumahnya sendiri.
RING~ RING~
Terdengar suara dering handphone dari dalam tasnya Sari. dia kemudian langsung mencari telpon tersebut.
-Abang Brengsek tapi Baik-
Muncul notif tersebut di handphonenya.
'Abang? dia ikut masuk kedunia novel juga?' tanpa pikir panjang dia kemudian langsung mengangkat telpon tersebut.
"Kenapa lama banget sih angkat telponnya? emangnya kamu lagi ngapain sih cil?" terdengar suara orang menggerutu dari gawai tersebut.
'Kelihatannya ini memang abangku deh...'
"Yaelah bang, nggak bisa sabaran dikit apa? aku lagi beres-beres mau balik nih" jawab Sari.
"Buruan gih. Aku udah didepang gerbang sekolahmu. Kutunggu lima menit!" perintah abangnya.
'Mungkin salah satu alasan kenapa aku nggak punya ingatan tentang dunia ini adalah karena keluargaku juga ikutan masuk ke dunia novel?'
Beberapa waktu kemudian, terlihat Sari yang sedang berdiri bengong ditempat melihat abangnya.
"Kenapa lihat-lihat, aku tahu aku ganteng kok" katanya narsis.
"Bang! kamu nyolong mobil siapa sih? lagian ngapain juga kamu pakai jas kayak mau jadi ajudan pejabat aja. Ingat ya bang Farel, kita itu nggak boleh ngambil barang orang seenaknya loh!" kata Sari yang ternyata bengong melihat kendaraan yang dibawa abangnya.
Bagaimana tidak, abangnya sedang mengendarai mobil Mazda MX5!
"Kamu itu masih muda tapi udah pikun atau gimana sih? kan kemaran perusahaan papa untung besar dan kita baru saja pindah ke jakarata. wajar dong kalau aku mau beli mobil, kamu iri yah? karena belum boleh bawa mobil?" cengir Farel.
"Hey!" ucap Sari sembari membuka pintu mobil.
Bang!
Sambil menoleh kearah Sari, Farel mengernyitkan dahinya dan berkata "Bisa nggak sih, tuan putri yang terhormat untuk menutup pintunya pelan-pelan? baru sehari nih aku beli mobil!"
"Heh, kan kita punya banyak uang. Beli aja lagi mobil baru" ketus Sari.
"Kamu kira papa mau ngasih aku uang buat beli mobil tipe ini lagi? dasar gila memang" katanya sambil mengendarai mobil keluar sekolah.
'Untung besar? sepertinya keluargaku di dunia ini kaya mendadak deh...'
'Tunggu dulu, bukannya papaku tentara? gimana ceritanya dia bisa untung besar?'
Sari yang kebingungan kemudian menoleh kearah abangnya dan bertanya "Bang, emangnya kita punya bisnis apa sih sampai-sampai kaya mendadak seperti ini?"