Juli 20xx
Suhu pada bulan Juli di Jakarta sangatlah panas. Bagi orang yang bisa tinggal dipegunungan seperti Sari, suhu 30 derajat Celsius itu sangat menyiksa baginya. Jadi Sari menurunkan suhu AC dikamarnya ke 16 derajat Celsius.
Terlihat dari kerutan diwajahnya, bahwa dia tidak nyaman tidur. Dalam mimpinya, dia sedang makan kue dan ketika dimakan kue tersebut sangatlah pedas.
Mungkin karena dia tidak tahan pedas, Sari langsung terbangun dari tidurnya.
'Huh? Apa yang baru saja terjadi? Mimpi?'
'sungguh mimpi yang mengerikan'
Sari Aneisha kemudian mulai bersiap-siap untuk pergi kesekolah setelah melihat jam yang menunjukkan jam 06.00 WIB.
"Bang hari ini kamu antar aku ke sekolah ya" kata Sari sembari duduk disebelah Farel pada ruang makan setelah ia berpakaian rapi.
"Hadehh, dek abangmu ini ada proyek penting hari ini. Jadi nggak bisa antar kamu ke sekolah. Kamu diantar sama mang Udin aja dulu ok?" kata Farel dengan arogan.
Mendengar hal itu Sari tersenyum dan kemudian menoleh kearah papa Dylan "Heh… Pa, kayaknya bang Farel udah kebanyakn dikasih duit deh. Coba lihat, dia padahal ada waktu buat antar adeknya tapi malah milih pergi main"
"HEY! Siapa yang mau pergi main, aku pengen bangun bisnis tahu! BISNIS!" sanggah Farel.
"HUS! Sudah jangan berantem pagi-pagi. Dek nanti kamu diantar sama mang Udin aja ya? Nanti dia yang akan jadi sopir kamu, nomor handphone mang Udin sudah kamu save kan? Mama udah kirim lewat Whatsyup semalem" tanya mama Vira sembari menuangkan susu hangat untuk anak-anaknya dan kopi hangat untuk suami tercinta.
Sari langsung melihat history chat dan langsung menyimpan nomor mang Udin "Tenang ma, udah kusimpan kok. Emangnya abang pengen mulai bisnis apa?"
"Mau tahu aja. Nanti aku kasih tahu kalo sudah rampung rencananya" kata Farel
"Rencananya aja belum rampung? Aku jadi ragu dengan kemampuan bisnismu bang" ungkap Sari dengan niat mengejek.
"Nah kan, yang di bully itu Farel ma!" Kata Farel sambil bersikap pura-pura manja.
….
Setelah sarapan, Sari berangkat ke sekolah dengan Mang Udin. Dari dalam mobil, dia melihat ada beberapa murid yang jalan kaki kesekolah.
Dia berjalan melewati lorong sekolah sambil mengapresiasi bangunan SMA yang sangat mewah ini. SMA ini memang sangat cocok untuk menjadi latar cerita sebuah novel.
'aku serasa sedang liburan jika melihat tempat ini' pikirnya sambil melihat lukisan yang dipajang di dinding sekolah.
Kelas 2A
Sebentar lagi jam pelajaran pagi akan dimulai, Sebagian besar murid kelas 2A telah duduk di kursi masing-masing.
Seharusnya itu semua adalah hal yang biasa, tapia da hal lain yang menarik perhatian Sari.
Cogan!
Ada cogan (cowok ganteng) yang duduk di samping kursinya. Siswa tersebut memiliki rambut hitam dengan mata seperti kucing dan tubuh yang rampin tapi entah kenapa terlihat kekar.
Aura dingin yang dikeluarkan siswa tersebut juga membuat orang-orang disekitar tanpa sadar mengecilkan suara ketika sedang mengobrol.
Mungkin terpengaruh dengan situasi disekitar, semakin dekat dengan tempat duduknya suara Langkah kaki Sari juga semakin mengecil. Dia bahkan sempat menahan napasnya ketika melewati teman sebangkunya dan baru bernapas lagi ketika sudah duduk.
'Apakah aku bisa request untuk pindah tempat duduk saja ya? Semua cogan yang ada biasanya adalah karakter novel!'
Ryan menoleh kearah Sari yang sedang bergerak kaku bagaikan robot. Jika diperhatikan baik-baik ada senyum kecil yang terlukis diwajahnya.
'Kelihatannya teman sebangkuku kali ini bukan orang yang menyebalkan' pikir Ryan yang langsung focus ke arah papan tulis saat pelajaran dimulai.
Detik demi detik
Menit demi menit
Entah berapa lama waktu yang sebenarnya telah lewat, tapi bagi Sari pelajaran kali ini sungguh terasa lama. Bukan hanya duduk disebelah orang yang saat ini dia curigai sebagai salah satu karakter di novel, namun juga karena pelajaran yang sulit baginya.
'Ugh, kapan terakhir kali aku belajar Fisika? Dua atau tiga tahun yang lalu yah?'
Pasalnya semenjak dia lulus CPNS dan telah dilantik menjadi PNS, Sari sudah tidak pernah memegang buku matematika apalagi buku fisika.
Tiba-tiba dia jadi teringat salah satu alasan kenapa dia tidak suka SMA. 'Apa aku harus belajar semua ini lagi?'
….
Murid-murid kelas 2A sedang asik mengobrol satu sama lain. Mereka sedang membicarakan alas an kenapa guru mata pelajaran matematika tidak masuk hari ini, karena itu sangat tidak masuk akal!
Tidak pernah ada sejarahnya guru matematika tidak masuk!
Pasti ada konspirasi disini!
"Kalian tahu tidak alas an kenapa buk Nia tidak masuk kelas?" kata Siswa A
"Ohh, aku tahu apa yang terjadi" Kata Siswa B
Sontak semua orang dikelas secara langsung tidak langsung mulai memasang kelas untuk mendengar penjelasannya.
"Karena kita akan kedatangan murid baru"
"Apa? Murid baru lagi?! OMG, bukannya baru kemarin kita ada murid baru ya?"
"Bukannya jumlah murid dikelas kita Sudah kebanyakan yah? Kita sudah punya 23 orang sekarang"
"Selama kau punya banyak uang atau sangat pintar, tentu saja kau akan diterima"
"WOW, semoga saja yang datang nanti cogan…"
"Kemungkinan yang datang bakalan orang kaya kan, secara jarang ada orang pintar mau pindah kesekolah ini…"
"Eh, tapi beasiswa yang diberikan sekolah kita kan sangat besar. Wajar jika ada orang biasa mau pindah kesekolah ini…"
Ayyara yang sedari tadi melihat layar gawainya langsung mengeluarkan berita yang mengagetkan. "dilihat dari Namanya, yang bakalan pindah ke kelas kita adalah seorang cewek"
"Ehh, cewek lagi?"
"Semoga yang datang adalah seorang cecan, Ya Allah"
"Hei! Maksudmu, anak cewek dikelas ini tidak ada yang cantik ha?!"
Sari yang sedari tadi hanya menyimak perbincangan anak-anak kelasnya berharap kalau yang masuk adalah anak yang normal. Bukan karakter manapun apalagi karakter utama (protagonist) cewek.
….
"Selamat pagi semuanya, perkenalkan namaku Chintya Della…"
Apa?! Kenapa dia yang ada disini?!