Claudio melihat mobil yang membawa Agnes pergi dari pakiran kampus. Netra pria ini hanya memandang sendu dan teduh wajah yang samar dia lihat dari jarak yang telah lumayan jauh.
"Dokter, saya ingin bertemu," ucap Dio dengan jemari gemetar memegang ponselnya.
[Tuan Dio? Apa ada sesuatu yang terjadi?]
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan Anda."
[Baik, silakan datang, saya akan menunggu Anda]
Dengan tatapan kosong, Dio meletakkan ponselnya dan menyalakan mesin mobilnya meninggalkan parkiran kampus.
Sementara itu, Agnes dan Bagas yang kini ada di dalam kendaraan, hanya memasang ekspresi dingin dan kaku. Keduanya tak saling lirik, bahkan cenderung menghindari tatapan satu sama lain.
"Apa kau sadar yang telah kau lakukan, Agnes?" Bagas membuka obrolan dengan emosi.
"Aku tahu," sahut Agnes tanpa melihat ke arah suaminya.
"Lalu, jika kau tahu kenapa masih berhubungan dengan Claudio? Atau kau memang sengaja melakukannya?" Bags terus menyudutkan Agnes.
