"Bawa dia ke rumah sakit dulu." Ye Wangchuan berbisik.
Dia melihat gadis ini basah kuyup sedang berjalan ke samping dengan keadaan membungkuk lalu mengambil tas bahunya yang seolah akan pergi.
Matahari kelihatan besar dengan sangat terik di musim panas namun angin yang bertiup pun juga sangat kencang sehingga hawa dingin mulai dia rasakan.
"Qiao Nian."
Setelah menghentikannya, Ye Wangchuan melepas mantelnya, dan meletakkan mantel itu di pundaknya dengan kuat. Dia lalu meraih pergelangan tangannya yang ramping dan bertanya, "Ke mana kamu akan pergi? Aku akan membawamu ke rumah sakit."
Dia memiliki kulit yang putih sehingga luka di lehernya dapat terlihat secara jelas.
Ye Wangchuan segera melihat noda darah yang ada di lehernya.
Tanda-tanda kulit merah yang tergores itu terlalu menyilaukan di lehernya yang seputih salju.
"Luka di lehermu karena Chenchen?"
Apa dia kenal anak itu?
Qiao Nian segera menyentuh lehernya, dan merasakan tangannya menjadi lengket dengan darah yang masih bercucur. "Anak itu merasa panik ketika dia jatuh ke dalam air. Ini tidak terlalu serius sehingga aku tidak perlu pergi ke rumah sakit."
"Biarkan aku melihat tanganmu." Ye Wangchuan dengan kuat menggenggam pergelangan tangannya dan menarik telapak tangannya yang terbuka. Ada tanda merah terang di tengah telapak tangan putih itu. Dia lalu mengerutkan bibirnya yang tipis dengan erat dengan keadaan mata kekhawatiran. "Ayo pergi ke rumah sakit!"
Qiao Nian berjuang untuk melepaskan tangannya. Pelipisnya tiba-tiba berkedut, dan matanya penuh dengan perlawanan yang ketidaksesuaian. "Ini hanya luka kecil. Aku hanya perlu membeli Eritromisin di toko obat, dan membersihkan lukanya."
Karena keadaan Qiao Chen, dia sebelumnya terlalu sering pergi ke rumah sakit. Dia sudah lama menjadi tidak begitu menyukai rumah sakit! Namun Ye Wangchuan tidak berminat untuk berdiskusi dengannya. Dengan wajah tampan yang keras kepala itu, dia masih tidak melepaskan tangannya. "Pergi ke rumah sakit atau aku akan menelepon kakekmu. Silahkan pilih, mau yang mana?"
Qiao Nian, "..."
Ada apa dengannya ini?
Jiang Li juga bergegas menerobos kerumunan.
"Maaf, biarkan aku lewat."
Setelah menerobos melewati kerumunan, dia sekilas melihat seorang pria berdiri di antara kerumunan. Pada saat ini, pria sedang memegang pergelangan tangan seorang gadis. Kulit putih gadis itu sangat mencolok dengan bentuk kaki yang indah ramping dan lurus. Pakaiannya tampak sedikit familier, seolah-olah dia sebelumnya telah melihatnya di suatu tempat…
Dia lalu berjalan mendekat dan segera mengenali wajah kecil lembut yang tidak sabaran itu. Mata bunga persiknya di penuhi dengan kejutan saat dia berseru, "Niannian? Kenapa kau ada di sini?"
Qiao Nian juga tidak menyangka dia akan ada di sini. Selain merasa sakit kepala, dia juga merasakan sakit yang samar-samar di perut bagian bawah. Dia bertanya-tanya apakah dia sudah terlalu lama berada di dalam air.
Apa yang terjadi? Harusnya hari ini dia membaca horoskopnya dulu sebelum dia pergi keluar.
"Tuan Wang." Jiang Li menyapa Ye Wangchuan, lalu memusatkan perhatiannya kembali pada Qiao Nian. Ketika dia melihat Qiao Nian basah kuyup dengan kondisi wajah yang menjadi pucat, dia tiba-tiba mulai cemas. "Apa yang terjadi di sini? Mengapa Niannian basah kuyup? Lehernya juga terluka. Si*l…"
Jiang Li bingung. Untungnya, kakek dan ayahnya tidak ada di sini, atau mereka pasti akan memukulinya sampai mati setelah melihat Qiao Nian seperti ini!
Dia melihat sekeliling, lalu bertanya pada Ye Wangchuan, "Tuan Wang, di mana Qichen?"
Jika Ye Qichen jatuh ke dalam air, mengapa dia tidak terlihat terburu-buru?
Merasakan orang yang dia pegang sedang berjuang melepaskan diri, mata Ye Wangchuan menjadi semakin dalam, dan dia diam-diam melepaskan tangannya dan berkata secara pelan, "Aku sudah mengirimnya ke rumah sakit.".
"Apakah dia baik-baik saja?" Jiang Li sangat gugup.
Raja kecil dari keluarga Ye ini adalah harta seluruh keluarga mereka. Tidak apa-apa jika tidak ada insiden besar yang terjadi padanya, tetapi jika sesuatu terjadi padanya, seluruh kota akan terjungkir!
Ye Wangchuan melirik ke samping dengan santai, tapi Qiao Nian bisa merasakan terjangan di matanya.
Dia mengerutkan kening dan merasakan perutnya semakin sakit.
Tidak mungkin, apa haidnya akan datang?!
"Dia baik-baik saja. Qiao Nian menyelamatkannya tepat waktu dan memberinya pertolongan pertama." Kata Ye Wangchuan dengan nada menenangkan, dengan suara yang terdengar serak dan menggoda.