"Lo gak ada niatan jadi artis aja, Rei? Akting lo... Itu gimana caranya deh nangis seketika, on the spot kayak gitu," ucap Shana yang masih terkagum dengan mudahnya Lareina untuk meneteskan air matanya.
Gadis yang ditanya itu hanya tersenyum tanpa membalas pertanyaan tersebut. Hatinya sudah lebih tenang, ia sudah bisa mengontrol dirinya sendiri untuk tidak menangis di depan teman-temannya. Lareina tidak ingin membuat teman-temannya kembali khawatir. Biarkanlah mereka menganggap tetesan air mata yang keluar saat itu hanyalah bagian dari akting semata.
Kesepuluh remaja itu telah keluar dari teater yang sukses mendapatkan standing ovation dari penonton yang terdiri dari staf dan beberapa pengunjung. Tepuk tangan itu tentu saja hanya merupakan salah satu bentuk untuk menghargai para pemain, terlepas cerita yang dibawakan bagus atau tidak.
"Kita mau main apa lagi nih?" tanya Moezza.