"Ngalah aja udah, Sean," ucap Cherryl sembari menyenggol lengan pria yang tadi ia sebut namanya.
"Lah, kok jadi gue pasiennya? Enggak ah!" protes Sean.
Fazzan tertawa kecil, merasa lega karena namanya tidak ikut terseret dalam hal ini. "Udah, Bro, lumayan sekalian pemeriksaan kesehatan gratis," sahut Fazzan ikut membujuk Sean.
Lareina menatap teman-temannya dengan tatapan malas. Gadis itu memutarkan bola matanya sembari menghela napas. "Sampe kapan nih mau nentuin siapa jadi pasiennya?" ujar Lareina dengan nada sinis.
Sean langsung mengalungkan tangannya ke lengan Lareina. "Gue gak mau jadi pasiennya, Rei...," ucap Sean dengan nada memohon.
"Aku gak mau jadi pasien! Aku mau jadi dokter!" Seruan dari anak kecil berkemeja merah membuat Lareina, Sean, Cherryl, dan Fazzan menoleh.