Lareina terdiam terpaku. Gadis itu tertegun, berusaha menelan ludahnya yang terasa sulit karena ia merasa jalur ke tenggorokannya tertutup. Rasa sesak di dadanya muncul seketika. Ditambah dengan kepalanya yang tiba-tiba terasa pening, sudah menjadi keajaiban dunia bahwa gadis itu tidak pingsan di tempat setelah merasakan semua gejala penyakit tersebut.
Lareina dan Sean kini sedang berada di halte busway, menunggu transportasi umum mereka datang untung mengantarkan keduanya ke perpustakaan.
Sean tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Lareina dan dirinya di semesta A yang berkaitan dengan busway. Hanya gadis itulah yang memiliki memori menyakitkan tersebut.