"Nanya apaan?" balas Lareina dengan nada khas sinisnya karena entah mengapa gadis itu sepertinya tahu kemana arah perbincangan yang akan di bawa oleh Devin.
"Kenapa lo nolak gue sih?"
Satu pertanyaan yang dilontarkan oleh Devin membuat Lareina menepuk dahinya perlahan. Tidak lupa ditambah dengan helaan napas yang telah keluar beberapa kali semenjak gadis itu menginjak gudang ini. Sesuai dengan ekspektasinya, Devin lagi-lagi membicarakan mengenai perasaannya.
Lareina kemudian menggelengkan kepalanya. Melirik Devin yang terpapar sinar senter ponsel. "Lo gak bosen apa nanya itu?" tanya Lareina dengan nada pasrah
"Enggak."
"Kenapa enggak?"
"Gak masuk di akal gue aja. Lo udah nolak mentah-mentah sebelum gue ngedeketin lo. Kenapa?"