Lareina menoleh ke arah Radithya yang berbisik dibelakangnya. Tanpa diberitahu pun, ia tahu bahwa pertikaian jenis apapun yang dilakukan pada murid-murid yang ia wakilkan akan membuat dirinya terlibat meskipun secara tidak langsung. Begitu pula dengan Sean. Pria itu dengan sigap berdiri dan berdiri menengahi keduanya.
Kalimat yang Aruna ucapkan mengingat kepada dirinya di semesta A. Menyebalkan dan mengundang amarah bagi siapapun yang mendengarnya. Tidak ada yang salah dari pernyataan Aruna jika betul bahwa Fazzan tidak akan melanjutkan pendidikannya. Aruna membuatnya tersadar bahwa betapa buruknya akibat dari memiliki EQ yang rendah.
Lareina tahu betul bahwa dia juga sering bersikap blak-blakan. Seperti yang ia lakukan kepada Sean saat bercerita mengenai kehidupan mewahnya. Ia tidak merasa ada yang salah dengan kalimat-kalimat yang ia ucapkan. Dan Lareina pun yakin bahwa Aruna merasakan hal yang sama ketika menyebutkan kalimat barusan.
