Sinar matahari pagi menembus dari jendela kamar yang lupa ditutup tirainya oleh Lareina. Suara alarm yang biasanya akan berdering di pukul 04.30 pagi sengaja ia matikan untuk mendapat waktu tidur yang lebih panjang di hari libur dadakan ini. Sekolah diliburkan secara mendadak karena ada rapat penting untuk semua guru yang akan dilaksanakan hari ini.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30. Lareina akhirnya terbangun karena sinar matahari yang menembus melalui jendela kamarnya telah menusuk matanya. Ia membuka matanya perlahan lalu memposisikan dirinya dari tidur menjadi duduk.
Di dalam tidurnya, gadis itu kembali bermimpi. Selalu timbul rasa sakit kepala yang cukup menganggu apabila Lareina bermimpi di dalam tidurnya. Mimpi itu juga sudah pasti akan dengan sangat jelas ia ingat. Padahal setahunya, mimpi jarang sekali dapat diingat dengan detail, jelas, dan utuh.