"Kamu terluka?"
"Aku rasa, kamu terluka, ada darah di tanganmu Victor."
Victor membaringkan tubuhnya di kursi sambil menatap lengannya yang terluka. Lelaki brengsek itu mengoreskan pisau di tangannya sebelum Victor lari.
"Bagaimana kalian bisa mengetahui keberadaan Anne? Kalian hebat sekali," sahut Ares. Dia duduk di samping tempat tidur. Memperhatikan Anne yang sedang terbaring lemah. Dokter khusus sudah memeriksanya. Anne baik-baik saja sekarang.
"Damsong yang mencari tahu hal ini."
"Jadi, dia mengetahui keberadaan Anne dari ponselnya. Aku juga kurang paham, aku hanya tahu jika dia berada di sekitar gedung kosong itu."
Ares menghela napas panjang.
"Aku tidak tahu bagaimana nasib Anne jika kami terlambat ke tempat itu. Sungguh, sangat menyeramkan," sambung Victor.
"Aku pergi dulu, tanganku terluka."