"Mengapa kau terlalu kuat mengengam tanganku?"
"Pasti kau sengaja bukan? Sengaja memelukku, mengambik kesempatan dalam kesempitan, aku tahu itu!" protes Anne. Dia segera melepaskan pegangan tangan Ares saat seluruh orang sudah tidak berada di dalam ruangan. Ares menghela napas berat.
"Kau terlalu percaya diri," ucapnya. Anne mencibir. "Tentu saja aku percaya diri, kamu pasti lelaki mesum yang mengambil kesempatan untuk berdekatan denganku."
"Ah, aku sudah tahu taktik itu, walaupun kau seorang lelaki kaya raya, aku tetap tidak ingin dipelukmu dengan sembarangan!" Anne melipat tangannya. Membuang pandangan saat Ares memandanginya.
"Kau tahu kan?"
"Aku tidak suka denganmu!" protesnya. Anne menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan dengan pelan. Dia berjalan keluar dari ruangan itu. Tuan Alderic dan Victor sudah lebih dahulu pergi. Tersisa hanya dirinya dan beberapa pengawal. Ares memandanginya.