Chereads / Ombang Ambing / Chapter 3 - 3. Kebaikan dan Kejahatan

Chapter 3 - 3. Kebaikan dan Kejahatan

hari itu hari minggu, 3 hari setelah Ren menolong perempuan di gang dan Ren hilang Kendali

Ren diam membatu menatap layar laptopnya dengan wajah bingung

"arghh, konten apa lagi yang harus kutulis, aku kehabisan ide" eluh Ren dikamarnya

Ren pun membaringkan dirinya di kasur

"hmmm, kira kira apa ya...."

"arghh, kepalaku sskit memikirkannya, apa sebaiknya kuliburkan dulu blog itu, huft" eluhnya

dan sesaat kemudian ada seseorang yang mengetok dan membuka pintu kamarnya

"sarapan sudah siap, ayo keluar, kita makan" orang itu adalah kakak perempuan Ren, Naomi yang baru saja kembali dari perkemahan 3 harinya

Ren tinggal berdua bersama kakaknya karena mereka berdua kuliah di satu universitas yang sama, naomi semester 6 dan Ren semester 2

dan ren pun akhirnya makan bersama kakaknya di meja makan

"kak, bagaimana perkemahan mu, apa baik baik saja?" tanya Ren sembari mengunyah makanan

"yahh, ada beberapa yang merepotkan sih" ucap naomi

"ohh begitu" jawab ren singkat

"huh?hanya Oh begitu saja?kukira kau khawatir denganku dan kau akan menyuruhku tidur atau semacamnya tapi ternyata tidak" jawabnya

"kau itu sudah besar, untuk apa aku mengkhawatirkanmu" jawab Ren singkat

"omong omong, ada yang ingin kutanyakan padamu"

"apa?"

"ada murid di tempatku pkl, dia sering diganggu dan dibully, aku ingin menolong orang itu, kau tau aku ini orang yang benci pembullyan bukan, dan aku kesal dengan para pembully itu, aku ingin menghukum mereka, tapi aku ini hanya guru pkl, aku tidak berkuasa disana, menurutmu bagaimana?" tanya naomi serius

"hufft, berpikir disaat sedang makan itu tidak menyenangkan kau tau" eluh Ren

"kau harus menolong korban, dan tidak menghukum pembully itu" jawab ren

"huh? bagaimana tidak dihukum, mereka sudah kelewatan"

"kenapa kau ingin menolong korban?"

"tentu saja karena dia baik." jawab naomi singkat

"sudah kuduga."

"yah, ini kutipan ini kudapat dari film yang kutonton sih, di film itu ia berkata Karena dia baik, kau ingin menolongnya, karena dia jahat kau tidak ingin menolongnya"

"paham maksudnya?"

"huh???" naomi memandang Ren dengan tatapan bingung

"Maksudnya adalah, jika kau hanya menolong korban, dan menghukum para pembully, itu sama saja dengan kau membully para pembully tersebut"

Deg

Naomi tertegun mendengar itu

"tapi bukankah lebih baik jika mereka dihukum agar mendapat efek jera?" tanya naomi

"Efek jera? huh, hal seperti mana ada di dunia ini, satu satunya hal yang bisa membuat manusia sadar akan perbuatan salah mereka hanyalah penyesalan"

"Mau bagaimanapun kau menghukum pelaku kejahatan, selama ia tidak memiliki penyesalan, ia tidak akan jera akan perbuatan salah mereka"

"jika kau ingin menolong korban pembullyan, kau harus bisa menolong para pelaku juga."

"aku ambil contoh singkat saja, jika kau menghukum para pelaku, bukankah itu justru akan membuat para pelaku semakin menjadi jadi? setelah mereka dihukum oleh para guru, akan terlahir dipikiran mereka hal semacam Karena dia aku dihukum, pasti karena dia yang melapor pada guru, aku akan memberinya pelajaran, Begitu"

"bukankah itu sama saja dengan membebani sang korban?"

"sudah kubilang, satu satunya efek jera yang paling ampuh pada manusia adalah penyesalan"

"jika mereka terus membully korban dan akhirnya korban itu meninggal karena pembullyan, disaat itu lah mereka akan merasakan penyesalan"

"yah tapi di beberapa kasus memang ada yang tidak menyesal sih" 

"jadi yah, intinya jika kau ingin menyelamatkan korban pembullyan, yang pertama harus kau lakukan adalah hapus pemikiran soal Baik dan Jahat itu"

"dan selamatkan keduanya, korban dan pelaku, buat pelaku menghentikan pembullyan itu dengan cara apapun tanpa membuat mereka merasa tertekan dan terhukum"

"dan jaga mental dan psikologis korban agar tetap kuat dan bisa bertahan, ya karena di beberapa kasus ada korban pembullyan yang mengakhiri nyawanya dengan bunuh diri, jangan biarkan itu terjadi"

"orang baik dan orang jahat, apa bedanya, semua orang terlahir sebagai orang baik, hanya lingkungan dan pemikiran yang membuat mereka menjadi jahat."

"ahh, aku haus" Ren pun meminum air putih setelah berbicara panjang lebar pada kakaknya

"Ren, kau tau?aku bingung, darimana kau bisa memiliki semua pemikiran seperti itu.." Ucap naomi

"yahh, membaca buku, menonton anime psikologi, membaca komik psikologi, itu hal yang simpel"

"huh, jadi begitu ya, harus menolong keduanya ya.....huft, aku selalu berpikir bahwa mereka harus dihukum seberat mungkin, tapi ternyata aku keliru, tidak kusangka pemikiran seperti itu muncul dari orang yang lebih muda dariku hahaha" ucap naomi dengan tawa kecil diwajahnya

"hei umur muda bukan berarti pikiran terbatas juga kau tau" ucap Ren dengan wajah datar pada naomi

"aku ingat kalau kau dulu sangat lugu dan bodoh yang bahkan tidak tau apa itu kucing, hahaha"

"hentikan itu, saat itu aku masih sangat kecil"

"iya sangat kecil sampai tidak tau hewan itu apa"

"oi sudah kubilang hentikan"

"apa itu kucing?" tanya naomi dengan nada sarkastik mengejek

"hg-hggg, ah sudahlah, aku mau ke kamar" ren pun pergi dengan wajah yang memerah karena malu

"hahaha, adikku yang imut" ucap naomi dengan senyuman kearah ren

Kebaikan dan Kejahatan Selesai.