Aslan tidak tahu apa yang terjadi. Semuanya bergerak begitu cepat. Setelah dirinya mengiyakan akan menikah di keesokan harinya, Aslan tak bisa berlogika lagi. Ia seperti berdiri di tempat dengan berbagai macam orang yang bergerak secepat kilat di sekitarnya.
Dan tiba-tiba … tanpa ia sadari, dalam beberapa kali kerjapan mata, ia kini berdiri di depan seorang pendeta.
Aslan masih belum terbangun dari keterkejutannya tiba-tiba bunyi lonceng dan paduan suara terdengar. Pintu kapel terbuka dan saat ia menoleh nafas Aslan seketika terhenti.
Roseanne Villers, dengan gaun putih dan kerudung putih yang menutupi wajahnya berjalan bergandengan tangan dengan Howland. Aslan tidak bisa melihat wajah Rosie karena cahaya dari luar kapel menyilaukannya.
Setiap detik yang berlalu membuat jantung Aslan berdebar semakin kencnag. Rosie dan Howland melangkah dengan begitu anggun, melalui lorong kapel yang telah dihiasi oleh kelopak bunga mawar berwarna putih.