"Iya, aku tahu tapi kau tadi menyebutku sebagai apa?"
"Calon istri," jawab Aslan dengan enteng. Rosie memegangi jantungnya yang berdebar cepat, ia sangat terkejut oleh ucapan Aslan barusan dan baru tersadar bahwa … dirinya saat ini berada di atas pangkuan Aslan.
"Apakah kau masih menganggap kita dalam masa hubungan percobaan?" tanya Rosie agar lebih jelas.
"Tidak. Aku benar-benar akan menikahimu. Ah… apakah kau telah berubah pikiran dan tidak ingin lagi menikah denganku?" tanya Aslan kembali membuat Rosie gelagapan. Wajahnya seketika menjadi panas dan sepertinya otaknya telah terjadi kesalahan karena ia mendengar sebuah kalimat yang sangat tak masuk akal.
"Tunggu dulu tunggu dulu! Jangan menyimpulkan sesuatu sesuka hatimu!" potong Rosie meminta waktu untuk berpikir. "Jadi … meski pun waktu dua minggu kita telah berakhir … kau tetap akan menikahiku? Kau dan aku … menjadi suami istri?"
"Tentu, tidak mungkin menikah kemudian kita menjadi saudara kan?"