"Kau bilang aku menuduhmu? Bagaimana dengan kau yang menuduhku duluan tadi? Mengatakan jika aku sengaja melakukan ini agar penjaga di luar melihatku?"
Aslan terdiam. Ia seakan termakan oleh ucapannya sendiri. Tangannya terkepal dan ia mengalihkan pandangannya untuk mengontrol emosi.
"Terserah Anda saja. Tapi ini adalah kastilku dan aku telah membuat peraturan tertulis di sini. Siapa pun wajib menaati nya. Dan aku sudah berkali-kali memberikan Anda toleransi. Dan ini adalah peringatan terakhir dariku. Sekali lagi Anda melewati batas atau melanggar peraturan, saya akan mengirim Anda kembali ke Ibu Kota," ancam Aslan.
Rosie masih berdiri di tempatnya menatap tajam Aslan.
"Peraturan? Peraturan apa yang aku langgar kali ini? Aku hanya bermain air hujan?" tanyanya yang merasa aneh karena Aslan memperlakukan bermain hujan setara dengan sebuah tindakan kriminal luar biasa.