Aslan memiringkan kepalanya mencoba memindai segala rasa yang ada. Perlahan ia menggerakkan rahangnya untuk mengunyah dan ia tidak menemukan satu pun sensasi aneh. Yang ada justru … Aslan menyukainya.
Aslan mencoba mencari kekurangan dari rasa sop itu. Tekstur kentang yang dikunyahnya sudah lembut dengan sempurna. Kaldunya ayamnya terasa pas di lidahnya. Kekurangannya hanyalah … sopnya agak lebih dingin dan jika memakannya lebih hangat mungkin akan lebih nikmat. Ia pun menelan makanan tersebut dan membuka matanya.
"Bagaimana?" tanya Rosie diam-diam berharap jika masakannya sesuai dengan selera Aslan.
Aslan mengangguk.
"Enak," jawabnya dengan jujur.
Senyum Rosie semakin mengembang dan ia kembali menyendok kentang yang berbentuk huruf O. Aslan mengunyahnya dengan pelan. Kemudian suapan selanjutnya sebuah kentang lagi yang berbentuk huruf R. Alis Aslan terangkat saat menyadari bahwa kentang-kentang itu membentuk sebuah kata.