"Jadi, sekarang kita bisa bermain?" tanya Rosie membuat mereka teringat taruhan mereka.
"Kau tak perlu ikut taruhan, jadilah peserta saja," ujar pria kekar di sampingnya sambil menepuk pundak Rosie selayaknya seorang kakak yang meminta adiknya untuk tidka bermain berlebihan.
Rosie hanya tersenyum. Ia melepas jas putihnya dan melipatnya di samping. Ia pun ikut bergabung dengan duduk di atas tanah beserta lingkaran orang yang sedang bermain poker saat ini.
Rosie meregangkan lehernya. Melemaskan jari-jarinya dan beroda agar keberuntungan tetap berada di sisinya saat ini. Kartu mulai dibagikan. Mereka serempak mengangkat kartu yang telah diberikan bersamaan.
Saat memeriksa kartunya, Rosie pun tersenyum miring dan ia melirik suaminya yang kini perlahan mendekat ke arahnya. Aslan tidak mengerti permainan kartu tapi dilihat dari senyum puas istrinya seperti mereka akan memenangkan permainan ini.