"Aslan, kau menyusul?" tanya Rosie yang terkejut suaminya tiba-tiba muncul di depannya.
Aslan berjalan mendekat kemudian meletakkan tubuhnya di antara Rosie dan Ben yang kemudian memisahkan mereka berdua. Aslan sengaja memunggungi Ben dan menyentuh wajah istrinya agar Ben bisa tahu bahwa Rosie adalah miliknya.
Sejak Rosie pergi, Aslan benar-benar tidak bisa tenang. Bahkan setelah ia minum obat malamnya, Aslan tidak bisa tidur seperti biasa. Kepalanya terus terngiang-ngiang ucapan istrinya yang mengatakan bagaimana jika ada orang yang akan mengantarnya pulang?
Meski pun jam belum menunjukkan pukul sepuluh alam tetapi Aslan yang tidak tenang pun bergegas mencari jaketnya kemudian pergi meninggalkan rumah untuk menyusul istrinya.
Dan benar saja firasat buruknya. Jika ia terlambat sedikit saja pasti Ben akan menawarkan diri untuk mengantar istrinya pulang dan keduanya akan berjalan bersama di malam hari. Aslan benci hal itu.