"Oh kalau begitu akan aku ambilkan pakaianmu. Sudah kucuci tadi pagi jadi kemungkinan sudah kering sekarang."
"Kau … mencuci pakaian?" tanya Aslan bingung.
"Yeah? kenapa? "
Pria itu meraih tangan istrinya dan melihat bekas memerah di telapak tangan gadis itu. Ah … seharusnya Aslan bisa bangun lebih pagi sehingga Rosie tidak perlu melakukan semuanya seorang diri.
"Tapi … aku ingin melakukannya."
"Aku tahu tetapi nanti kau yang sakit. Lihatlah tanganmu yang memerah. Biarkan aku saja yang melakukan pekerjaan kasar. Aku membawamu ke sini karena aku ingin kau hidup dengan tenang."
Rosie segera menangkup wajah Aslan untuk berhenti berbicara.
"Aslan. Di sini kita hidup hanya berdua. Tidak ada orang lain yang bisa membantu kita. Dan jika aku membiarkanmu untuk melakukan semuanya sendirian itu tidak akan adil. Aku juga tidak ingin melimpahkan semuanya kepadamu. Kita adalah suami istri, bukan? Sudah seharusnya kita saling membantu."
