Rosie sama sekali tidak terkesan. Gadis itu mencoba mengalihkan wajahnya karena tangan Aslan kotor dan bau darah. Ia tidak menyukainya. Tubuhnya merinding ketakutan. Ia … kira dirinya sudah membuat Aslan berhenti menjadi pria yang tidak memiliki empati. Tetapi yang pria itu perbuat justru menakutkan.
Rosie teringat akan keinginannya jika Aslan mengatakan bahwa dirinya mengajak kabur, ia akan mengatakan 'iya' sekarang.
"Aslan," panggil Rosie dengan lembut.
"Yeah, love?'
Rosie sedikit terkesiap oleh sebutan pria itu. Seumur-umur selam mereka mulai bertemu hingga sampai mereka menikah dan melewati banyak kesempatan berdua bersama. Tak sekali pun Aslan pernah memanggilnya dengan panggilan sayang seperti itu.
Seketika apa yang ingin Rosie sampai akan menghilang karena gadis itu tidak bisa berpikir.
"Apa, Roseanne?' panggil Aslan sekali lagi.
Rosie meraih tangan Aslan untuk berhenti menyentuh wajahnya karena tangan pria itu penuh akan darah.