Rosie … tidak suka ini. Kehidupan di dunia ini terlalu menyulitkannya. Ia … lebih suka menjadi pembaca saja dan ingin kembali menjalankan kehidupannya yang membosankan dengan tumpukan buku-bukunya. Masuk kantor jam sembilan dan pulang jam lima kemudian di akhir pekan akan mengajarkan karate.
Di sisa waktu luangnya akan digunakan untuk menyelami berbagai macam buku di tumpukan to-be-readnya yang tak kunjung mengecil.
Rosie pikir dirinya adalah karakter terbodoh. Ternyata mentalnya tidak sekuat apa yang ia pikirkan. Beberapa kejadian yang beruntun ini saja sudah membuatnya memilih akhir. Mungkin jika diirnya membaca kisahnya sendiri, ia akan memaki juga membakar buku yang dibacanya itu.
Air matanya kembali menetes, dan diusapnya dengan cepat karena mendengar suara orang yang tiba.
Duchess Coby tiba pertama kali untuk menanyakan kabarnya dan ROsie yang merasa tidak memiliki apa a-ap lagi untuk dipertahankan hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara.
