Aslan memegangi tangan Rosie yang terasa sangat lembut. Ia menarik gadis itu untuk mendekat dan berbaring di sampingnya.
"Aslan?" panggil Rosie karena tiba-tiba suaminya itu bersikap aneh.
"Kau ingin aku menjelaskan tentang sihir?" tanya Aslan.
Rosie mengangguk dengan cepat. "Jika kau tidak keberatan."
Aslan mau tak mau sedikit tersenyum saat melihat mata berbinar Rosie. Ia membandingkan dengan tatapan dingin Putri Roseanne. Ia lebih menyukai yang satu ini dan ia harap binar mata itu akan terus tersimpan bersamanya.
"Baiklah, sihir …. Semua orang memiliki kesempatan untuk bisa melakukannya. Tak membutuhkan keahlian spesial. Bahkan pengemis pinggir jalan bisa melakukannya jika ia menginginkannya. Tapi untuk menjadi seorang magician membutuhkan usaha yang cukup besar. Butuh belajar bertahun-tahun dengan dedikasi yang tinggi."
Oh seperti cerita harry potter… muggle pun bisa belajar sihir, pikir Rosie.