Rosie menghapus ilernya dari pinggir bibirnya dengan telapak tangan. Ia mengangkat kepala gadis itu dan menjatuhkan sedikit lebih keras ke atas sofa tetapi semua gerakan itu sama sekali tidak membuat Rosie bangun. Dengan sapu tangannya, Howland pun menghapus sisa iler Rosie yang membasahi celananya.
Ia berkacak pinggang melihat Rosie yang masih tertidur pulas. Ia mencoba menarik tubuh gadis itu untuk duduk tetapi Rosie masih mempertahankan pejamkan matanya.
"Aslan? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Howland membuat Rosie mengernyit dalam tidurnya.
Ah… Howland mengernyit. Mulai mengerti bagaimana caranya membangunkan gadis itu.
"Kau ingin menjemput Rosie pulang? Tapi adikku sedang tertidur, kau bisa kembali besok, Aslan."
Mata Rosie terbuka sangat lebar. Keduanya matanya terlihat merah tanda ia bangun dengan terpaksa. Dengan mulut yang terbuka ia menoleh ke kiri dan kanan untuk mencari keberadaan Aslan tetapi tak menemukannya.