2 botol ramuan itu kini sudah ada di atas meja.Radit dan Gigi menatap dua botol itu tanpa berkedip.Kini malam telah larut dan mereka berdua sudah ada di dalam kamar pengantin.
"Haruskah ramuan ini kita minum?"tanya Radit kepada Gigi.
"Aku tidak mau minum"jawab Gigi enggan.
"Lalu bagaimana jika kamu tidak hamil?"tanya Radit khawatir.
"Aku bisa pura-pura hamil."jawab Gigi memberikan ide.
Radit kagum dengan kecerdasan Gigi.Dia merasa beruntung memiliki isteri seperti Gigi.
"Buang saja ramuan itu di tong sampah."kata Gigi santai.
Radit mengambil dua botol ramuan itu dan membuangnya ke tong sampah.Setelah itu Radit kembali duduk di hadapan Gigi.
"Aku harap jika kau pacaran lagi jangan sampai ketahuan."kata Gigi memberi nasihat kepada Radit.
"Iya.Aku janji."kata Radit sungguh-sungguh.
"Bagaimana nasib aktris itu sekarang?"tanya Gigi penasaran.
"Dia sudah aku putuskan."jawab Radit."Tapi,gara-gara kabar kami tersebar luas,beberapa pacarku yang lain yang melihat berita itu langsung minta putus dariku."
"Sungguh kasihan"kata Gigi prihatin.
"Ya.Aku memutuskan ikatan cinta dengan 10 wanita dalam satu hari,isteriku."kata Radit sedih.
"Sabar....10 pergi pasti akan hadir 1 yang bisa membuatmu berhenti jadi playboy."kata Gigi.
"Do'amu terlalu cantik."kata Radit tersenyum."Seandainya 1 itu adalah kamu,bagaimana?"
"Sembarangan."kata Gigi cepat."Mana mau aku jatuh cinta kepada playboy seperti kamu."
"Aku kan bisa berubah."kata Radit berjanji.
"Kau kira aku bisa percaya dengan ucapan seorang playboy?"tanya Gigi.
"Tenang,isteriku.Aku hanya berandai-andai.Jangan dibawa serius."jawab Radit tersenyum.
Gigi hanya nyengir mendengarnya.
Program pura-pura hamil pun dimulai.Gigi dan Radit berhasil menemukan seorang perempuan yang baru di awal-awal kehamilannya.Ada seorang dokter juga yang bisa mereka ajak bekerjasama untuk membuat sandiwara ini semakin sempurna.
Saat ini Gigi dan Radit menunjukkan hasil foto USG kepada orang tua mereka masing-masing saat pertemuan keluarga selanjutnya tiba.
"Alhamdulillah...."kata Ibu Vigi penuh rasa syukur.Beliau langsung membelai-belai perut puterinya tersebut dengan penuh kasih.
Gigi tersenyum penuh kemenangan dari balik cadarnya.
"Akhirnya ramuan itu berfungsi dengan sempurna."kata Ibu Riana bahagia.
"Ayah akan segera menelepon wartawan dan harus diadakan konferensi pers."kata Pak Roy bersemangat.
Wartawan pun dipanggil untuk konferensi pers.Akting Gigi dan Radit sungguh sempurna.Konon menurut mereka usia kandungan Gigi barulah 5 minggu.Radit membelai-belai perut Gigi di hadapan publik.Mereka berdua menunjukkan kemesraan yang sangat sempurna.Wawancara ini disiarkan secara langsung di banyak media yang ada.
Gina dan Bertrand melihat berita tersebut.Mereka berdua juga terpedaya dengan sandiwara yang dimainkan oleh Gigi dan Radit.Gina langsung menelepon Gigi tak lama kemudian.Gigi menerima telepon Gina di tempat yang sunyi agar tak didengar oleh orang lain.
"Selamat,ya...."kata Gina bahagia.
"Selamat apanya?"tanya Gigi heran.
"Untuk kehamilanmu."jawab Gina sumringah.
"Aku pura-pura hamil,kak."kata Gigi pelan.
"Ya..."kata Gina seperti baru kena prank."Kakak kira betulan"
"Amit-amit."kata Gigi.
Alevigi Naira Andriana alias Gina hanya tersenyum.
"Tolong rahasiakan ya,kak."kata Gigi memohon."Kakak sendiri kapan melahirkan?"
"Jadwalnya minggu depan."jawab Gina."Do'akan kakak,ya..."
"Ya.Tentu saja.Kabari aku semua kabar penting tentang kakak."kata Gigi.
"Iya,adikku sayang."kata Gina.
"See you...."kata Gigi.
"Oke."kata Gina.
Gigi menutup telepon dan segera kembali ke keramaian konferensi pers.Dia langsung menghampiri dan duduk di samping Radit yang masih meladeni para wartawan.
"Darimana saja?"bisik Radit di telinga Gigi.
"Ada,deh...."jawab Gigi.
Radit dan Gigi kembali fokus menjawab pertanyaan dari para wartawan.
"Sudah mengidam apa saja?"tanya salah satu wartawan kepada Gigi.
"Kurma."jawab Gigi meyakinkan.
"Suka muntah di pagi hari?"tanya wartawan yang lain.
"Sesekali saja.Untungnya suami saya adalah suami siaga."jawab Gigi.
Jadwal melahirkan untuk Gigi semakin dekat.Di saat itulah Gigi dan Radit membuat sandiwara bahwa Gigi mengalami keguguran.Hal itu sungguh mengguncang hati keluarga besar keduanya.Sandiwara ini sukses besar.
Keluarga besar menyarankan Gigi dan Radit untuk berlibur guna menghilangkan kesedihan di hati keduanya karena baru saja kehilangan janin yang sangat mereka cintai.
Demi sempurnanya sebuah sandiwara Gigi dan Radit menerima saran tersebut.Keduanya memutuskan berlibur ke Maldives.
"Setelah bercerai apa kau masih mau menjaga silaturahmi denganku?"tanya Radit kepada Gigi.
"Aku mau perceraian kita harus dibumbui dengan pertengkaran."jawab Gigi."Sehingga setelah itu di hadapan publik kita akan sangat wajar jika tidak perlu saling bertemu lagi."
"Tapi,kita kan sahabat."kata Radit.
"Sahabatmu ini setelah bercerai akan keliling dunia dulu."kata Gigi."Dan aku berencana menetap di luar negeri."
"Aku pasti sangat merindukanmu setelah bercerai."kata Radit.
"Radit."kata Gigi.
"Ya."kata Radit.
"Bisakah aku mengajukan syarat tambahan untuk perceraian kita?"tanya Gigi.
"Syarat apa itu?"tanya Radit.
"3 bulan setelah kita bercerai aku ingin kau menikah lagi."jawab Gigi serius."Berhentilah menjadi playboy."
Radit terdiam.Dia belum menemukan sosok isteri yang cocok untuknya yang bisa menggantikan keanggunan Gigi.Baginya Gigi adalah sosok isteri terbaik dan dia tak tahu kapan posisi itu akan digantikan oleh orang lain.
Mereka berdua menatap senja di langit Maldives.Duduk berdampingan.Angin berhembus pelan.Sepasang suami isteri yang tidak sedang dimabuk cinta ini saling tersenyum.Persahabatan yang tercipta dari pernikahan kontrak ini telah menghadirkan warna baru untuk kehidupan mereka.
.......