Ronan tahu apa yang wanita itu khawatir.
"Well, jika kau mengkhawatirkan hal tersebut. Aku tidak akan melakukannya," jawab Ronan merasa geli. Pria itu menambahkan. "Aku akan selalu menghargai keinginan Arielle."
Tania lega mendengarnya. Wnaita itu menunduk sekali kali. "Terima kasih, Yang Mulia. Sekali lagi terima kasih atas kebaikan Anda."
Ronan tak menjawab. Pria itu mengibaskan salah satu tangannya saat berbalik meninggalkan Tania, menyuruh wanita itu untuk segera kembali ke ruangannya karena tubuhnya sudah menggigil.
Kembali ke kamar Arielle. Gadis itu menunggu apa yang akan Ronan sampaikan.
"Arielle, aku tidak akan memaksakan kembali kehendakku. Aku tidak akan lagi memintamu untuk menetap di Utara jika itu tidak membuatmu nyaman. Setelah Selatan memenuhi janjinya, maka kau bebas memilih."
"Maaf?" tanya Arielle yang tidak mengerti maksud perkataan pria itu.
