"Dan apa yang menjadi kelemahanmu? Mengapa aku tidak pernah mendengar ini?"
"Bunga snowdrop. Kelemahanku hanya satu itu. Bunga kecil itu bisa sangat beracun untukku." Amadea Menyentuh pundaknya yang kini sembuh total. Tak ada lagi jejak luka. Hanya sisa darah miliknya yang berceceran. Aku membantunya mengenakan pakaiannya lagi. Amadea menyentuh luka di tanganku yang juga perlahan menutup.
"Snowdrop telah ditakdirkan menjadi racun untukku. Bunga yang indah itu jika melukai ku bisa membuat lukaku membusuk dan memperparah. Aku dan Hylios bertemu pertama kali karena hal ini. Ia tiba dengan kabar bahwa aku akan memiliki seorang mate dari manusia juga menyembuhkan lukaku. Pada saat itu aku dan Mera bertarung untuk merebutkan berkat dari Dewa MAtahari dan sepertinya Mera tak sengaja menjatuhkanku di atas bunga snowdrop dan melihat lukaku yang masuk dengan cepat. Meski pun begitu aku tetap memenangkannya dan Hylios bergabung denganku."
Amadea bangkit.