Ronan membalas dengan melingkarkan tangannya pada pinggang Arielle. Kedua tubuh mereka yang basah saling terjalin begitu erat. Ronan mendorong tubuh Arielle dan menghimpitnya di antara bebatuan. Kedua tangannya menahan kepala dan juga tubuh gadis itu agar tidak menempel pada batu besar tersebut seutuhnya. Ia tidak ingin membuat Arielle terluka lagi.
"Arielle, kapan pun jika kau terluka … beri tahu aku. Sekecil apa pun luka itu. Bahkan jika itu hanyalah sebesar gigitan semut."
Arielle tertawa kecil dan mengangguk.
"Aku serius! Aku tidak terlalu memikirkan tentang lukanya. Yang aku khawatirkan adalah kenyamanan, Arielle. Aku tidak ingin kau merasakan sakit."
"Terima kasih, aku akan mengingatnya dengan baik," jawab Arielle mencoba menenangkan Ronan yang terlihat masih kesal.
"Apa lagi jika saudaramu menyentuhmu seujung kuku pun, aku tak akan pernah memaafkan mereka."