"Isaac Drechsler... aku memiliki sebuah permintaan untukmu. Selamatkanlah duniaku dari kepunahan dan kehancuran." Ucap wanita itu sambil memegang kedua pipi Isaac dengan tubuh yang melayang di udara.
"Apa yang terjadi? Siapa kau?" Isaac begitu kebingungan dan masih belum bisa mencerna apa yang sedang terjadi.
"Namaku adalah Luci. Aku tidak punya banyak waktu, jadi aku akan menjelaskan semuanya ketika kita sudah sampai disana." Ia kemudian membisikkan beberapa mantra dan mendekatkan keningnya ke Isaac. Tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang muncul dan membawa mereka berdua masuk ke sebuah portal dan berpindah dunia.
Setelah keluar dari portal, mereka sampai di sebuah perbukitan yang dipenuhi rumput hijau dan beberapa hewan liar.
"Ini... dunia lain? tunggu, kemana wanita itu pergi?" Ucap Isaac yang sedang terpana melihat pemandangan yang membuatnya terpana. Tapi setelah melihat sekeliling Isaac tidak bisa menemukan Luci dimanapun.
"selamat datang! sang penyelamat! ini adalah dunia yang akan kau selamatkan!" Tiba-tiba sebuah cincin bicara muncul di tangan Isaac.
"Hah? Suara itu... kau adalah orang yang membawaku kesini bukan?" Tanya Isaac sambil melihat ke cincin itu
"Ya... Baiklah... aku akan memperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku adalah Luci, aku adalah seorang malaikat yang seharusnya menjadi penjaga di dunia ini. Tapi sayangnya aku telah dikalahkan oleh sang pemimpin Abyss dan dia juga sudah mencuri sebagian besar kekuatanku. Sayangnya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memulihkan kekuatanku dan aku tidak bisa menggunakan wujud fisikku saat memulihkan kekuatan, itulah kenapa aku memanggilmu untuk menggantikanku untuk sementara." Jelas Luci dalam wujud cincinnya.
"Tunggu dulu! aku hanya manusia biasa, bagaimana mungkin aku bisa melindungi dunia ini?" Raut wajah keraguan tergambar jelas di wajah Isaac.
"Tidak usah khawatir, aku sudah memberkahimu dengan atribut sihir dasar, seperti atribut api, air, bumi, dan angin. Aku juga sudah meningkatkan kemampuan fisikmu, jadi kemampuan fisikmu jauh di atas manusia biasa. Oh! dan juga sebuah skill spesial bernama Blacksmith, dengan skill ini kau bisa membuat segala macam persenjataan dan perlengkapan dari duniamu menggunakan sihir." Luci menjelaskannya dengan santai pada Isaac.
"Kenapa kau tidak memanggil orang yang lebih kuat? atau meminta bantuan ke malaikat lain? bukannya itu lebih masuk akal dibanding memanggil orang biasa sepertiku?"
"Pertama, dengan kekuatan yang terbatas aku tidak bisa pilih-pilih. Kedua, malaikat lain juga memiliki kesibukan mereka sendiri, jadi aku tidak bisa meminta bantuan mereka" Luci kembali menjelaskannya dengan santai.
"Ah, begitu... Jadi butuh berapa lama bagimu untuk memulihkan kekuatanmu?"
"Mungkin sekitar 1 atau 2 tahun." Tiba-tiba sebuah hologram dari tubuh Luci muncul dari cincin itu di depan Isaac. "Aku akan menjadi pendampingmu sampai seluruh kekuatanku pulih."
"Ini gambaran bentuk aslimu Luci? Aku tidak pernah tahu kalau malaikat itu punya tubuh yang pendek. Ah baiklah, kurasa aku tidak punya pilihan lain, aku akan melakukannya. Lagipula aku tidak akan bisa kembali sampai kekuatanmu kembali." Isaac mulai menyusuri perbukitan itu.
Setelah lebih dari setengah jam berjalan, Isaac melihat segerombolan orang yang sedang mengelilingi sebuah kereta kuda.
"Apa itu? semacam perayaan?" Isaac sedikit penasaran dan mencoba melihat mereka dari kejauhan.
"Kurasa tidak, sepertinya segerombolan bandit yang sedang merampok?" Luci ikut melihat dengan wujud hologramnya. "Bagaimana kalau kau membantu mereka? kau juga bisa sekalian belajar cara menggunakan kemampuan barumu bukan?"
"Ah, kau benar juga. Jadi, bagaimana caraku menggunakan sihir ini?" Tanya Isaac
"Untuk menggunakan skill Blacksmith, kau hanya perlu fokus dan membayangkan sesuatu yang ingin kau buat, seperti pedang atau semacamnya, gampang bukan?" Jelas Luci
"Seperti ini?" Isaac berusaha fokus dan tiba-tiba sepucuk FN Scar-20S Marksman Rifle dengan 8x scope dan bipod muncul di tangannya. "Huh? kurasa ini berhasil?" Isaac kemudian mengambil posisi dan tengkurap di tanah mengambil ancang-ancang untuk menembak.
"Kenapa kau hanya memunculkan sebatang besi? dan sekarang kau malah berbaring ditanah, kukira kau akan menolong mereka? " Luci yang kebingungan hanya bisa memperhatikan Isaac.
"Lihat dan pelajari!" Hal pertama yang dilakukan Isaac adalah melihat keadaan agar Ia tidak salah menembak orang. "Dengan jarak segini, kurasa aku bisa mengenai mereka."
Sementara itu, di tempat kereta kuda yang sedang dirampok, beberapa orang sedang berusaha menahan para bandit itu agar tidak menyerang keretanya.
"Lindungi keretanya! jangan sampai mereka mendekat!" Sorak salah satu dari kelompok yang sedang menghalau para bandit itu.
"Mereka terlalu banyak! bantuan tidak akan datang tepat waktu!" Jawab rekannya
Tiba-tiba beberapa suara tembakan terdengar dan membuat para bandit itu berubah menjadi mayat yang bergelimang darah dalam waktu yang singkat, orang-orang yang melindungi kereta itupun menjadi sangat kebingungan.
"Apa yang terjadi!? apa mereka sudah mati!?" Tanya salah satu penjaga kereta itu.
"Ya, mereka benar-benar sasaran yang mudah. Uh, hey! apa kalian para pribumi?" Isaac mendekati mereka sambil menyandang senjatanya.
"Siapa kau orang asing!? apa kau yang membunuh mereka!?" Salah satu dari pelindung kereta itu mendekati Isaac.
"Ya, begitulah. Hmmm... kenapa kalian melindungi kereta kuda itu? apa ada orang penting didalamnya?" Ucap Isaac sambil menunjuk ke kereta itu.
Tiba-tiba seseorang turun dari kereta itu. "Terimakasih sudah membantu kami, orang asing. Namaku adalah Aelrie Grevyre, aku adalah putri dari Sanev Grevyre, Raja di Kerajaan Hermaer." Wanita itu terlihat sangat angun, dia kemudian berjalan mendekati Isaac dan sedikit membukuk. "Kumohon, ikutlah denganku ke istana, wahai penyelamat hidupku."
***