240 PSD
Seminggu sudah berlalu, dan masalah Laila perlahan pun mulai diselesaikan. Bahkan Laila sudah bersiap mencari tempat tinggal baru untuk dirinya dan ketiga anak-anaknya tinggal. Karena rumah yang saat ini dia tempati bukan miliknya, masih tertulis atas nama sang kakak ipar.
Laila dan Zelin pun kini menjadi dekat. Tapi, Laila kini lebih tulus menjalani hubungan dengan Zelin. Tidak lagi mengharapkan simpati dari Evan si mantan kekasihnya.
"Jadi, kamu mau pindah kemana?" tanya Zelin. Kini Zelin sedang menggendong Sina.
"Entahlah. Aku sedang mencari rumah sewa yang bayarannya murah. Supaya sisanya bisa aku gunakan untuk modal usaha. Dan kamu tahu, sudah ada yang pre-order brownis padaku. Besok pagi aku akan membuatnya. Dan aku akan buat satu untukmu," ucap Laila dengan senyum yang kini lebih ceria daripada sebelumnya.
"Wah, boleh tuh. Jangan lupa aku suka taburan keju diatasnya,"goda Zelin.
Laila mengangguk dan tertawa.