238 PSD
Kafka menangis dengan menutup wajahnya di dalam bantal. Karena dia tidak mau kalau tangisannya terdengar oleh mamanya. Kafka merasa sedih karena mamanya tidak mau mendengarkannya. Tidak merasakan ketakutannya. Seketika Kafka merasa sendirian. Karena anggapannya tidak ada satupun orang yang mengerti keadaannya.
"Kafka, bang, buka pintunya. Jangan begitu, nanti sakit. Sudah malam. Sini makan." Laila mencoba membujuk Kafka dengan sabar.
Hingga larut malam, Laila menunggu Kafka keluar kamar tapi si sulung tidak juga kunjung keluar. Jadi, Laila membiarkannya tenang dulu. Besok pagi baru dibicarakan lagi.
Laila mendapatkan telepon dari kakak iparnya yang baru saja baru sampai di polsek. Tempat Leo dikurung.
"Laila, dengarkan aku, jangan menuntut Leo. Kalau dia masuk penjara siapa yang akan menghidupi kalian sekeluarga. Bilang sama kafka papanya khilaf."
Laila hanya diam saja.