Laila sudah kembali berkutat dengan pekerjaan rumah. Sembari menggendong Sina dalam pelukannya. Sedang Syaba sedang anteng bermain dengan legonya.
Pekerjaan Laila tidak ada henti-hentinya sampai anak-anaknya tidur siang. Laila menunggu Kafka pulang sekolah. Jam 12 lebih, akhirnya Kafka sudah terlihat dari ujung kompleks dengan menggunakan sepeda.
Laila tersenyum dan hatinya lega sekali melihat kafka pulang dengan selamat. Meskipun panas sedang menyengat di luar sana.
"Anak mama sudah pulang," ucap Laila senang.
Kafka tersenyum dan mencium tangan Laila.
"Aku masuk ke dalam ya, Ma."
Laila mengangguk. Laila sedih karena melihat kafka yang sekarang begitu tertutup dan banyak diam. Padahal dulu kafka adalah anak yang ceria.
Sina rewel lagi, untung saja Laila sudah rapi masak. Saat Sina dan Syaba anteng main. Karena sejumlah Laila tidak tega kalau anak-anak hanya makan telur lagi dan lagi.