Rendi mengembalikan ponselnya ke Anum. Dan menatap Anum tajam. Menunggu reaksi yang aman diberikan Anum. Apakah dia akan marah atau tanggapan lain.
Namun yang terjadi adalah Anum langsung memeluk Rendi tanpa sungkan. "Terimakasih, Mas. Sudah membantuku dalam kesulitan. Jadi, mulai besok aku akun jadi pengangguran. Tidak apa-apa kan?" Anum menengadah menatap Rendi.
Rendi tersenyum juga. "iya, tidak masalah. Aku insyaallah bisa bertanggung jawab untukmu. Ayo kita menikah."
Rendi langsung menggandeng tangan Anum untuk keluar dari ruangan itu dan pergi dari sana untuk mengantarkan Anum pulang lalu bertemu dengan orang tua Anum. .
Rendi berpamitan pada karyawannya. Dan mereka pun ikut tersenyum bahagia melihat Rendi yang begitu sumringah.
Dalam perjalan Rendi masih berpikir apakah tidak mengapa jika hal ini dilakukan secara mendadak? Karena sejujurnya kalau menunggu lama lagi, Rendi takut. Takut akan kehilangan lagi.