Wina berkenalan dengan Rendi saat itu juga. Wina juga kaget sendiri, karena ternyata calon suami Anum lebih tampan dari Reza.
"Pantas saja, dia lebih tampan dari Reza!" Bisik Wina pada Anum saat mereka akan berpisah.
Anum memukul lengan Wina. "Enak saja. Aku tidak memandang itu. Tapi, mas Rendi memang sangat baik padaku."
Wina hanya mengangguk saja mempercayai ucapan Anum. Wina memang melihat dari mata Rendi yang melihat Anum dengan tatapan berbinar-binar. Beda dengan Reza yang jika menatap seperti siap menerkam.
"Ya sudah, besok kita bertemu lagi. Kasian Rendi nunggu lama," usir Wina. Menyuruh Anum pergi dari sana.
Anum pun mengangguk mengerti, lantas Anum pamit pada Wina dan meninggalkannya. Anum segera naik ke dalam mobil.
"Wina, semangat!" Anum teriak dari dalam mobil.
Wina hanya bisa tersenyum dan mengangguk saja, melihat Anum dan Rendi pergi menjauh.
