Evan dan Zelin saling menatap dan Evan menarik Lisa dengan tatapan tajam. Karena menurutnya sangat tidak sopan masuk keruangan bos tanpa mengetuk lebih dulu.
"Maaf, Pak, Bu. Saya beneran lupa untuk mengetuk pintu," ucap Lisa dengan sangat menyesal.
Evan memicingkan matanya, menelisik Lisa dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kali ini sangat terlihat jelas perbedaan itu. Untunglah.
"Lupa? Apa maksudnya lupa? Apa kamu sudah terbiasa masuk tanpa izin di tempat sebelumnya?" Ketus Evan.
Zelin merinding mendengar suaminya berkata dingin seperti itu.
Lisa yang semula menunduk pun akhirnya mengangkat wajahnya dan menatap Evan dari dekat pintu.
"Bukan begitu, Pak. Tadi saya melihat Bu Zelin masuk ke dalam tanpa mengetuk. Jadi, saya pikir Bapak tidak ada di dalam ruangan. Makanya saya langsung masuk." Lisa menjelaskan tanpa rasa takut. Karena dia merasa bosnya juga tidak bisa menjaga attitude dengan baik. Mencumbu stafnya di kantor.
"Kamu berani sama saya?" Sarkas Evan.