David langsung mengambil kunci mobilnya dan berlari keluar dari ruangan menuju ke bandara , sebelumnya David berusaha menghubungi istrinya namun tidak ada respon.
Dan menit kemudian barulah Citra menjawab panggilan David.
"Citra kamu dimana?" Napas David tersengal. Kini dia sudah berada di dalam mobil.
"Di bandara, Mas."
"Kenapa kamu tega padaku, huh?" David menyetir mobilnya dengan panik.
"Maaf, Mas."
"Kenapa Citra? Kenapa?" David sedih sekali.
"Karena aku hanya bebanmu saja. Itu yang aku rasakan. Makanya aku memutuskan untuk pulang."
"Sialan!" David memukul stir mobilnya. "Kamu mempermainkan hidupku, Citra. Kenapa? Kenapa?" David kesal dan sedih.
"Aku nggak bermaksud, Mas. Dan aku benar-benar minta maaf."
"Aku jemput. Tunggu di sana." David melajukan dengan kecepatan tinggi. Untung saja sudah masuk ke jalanan bebas hambatan.
"Nggak perlu, Mas. Nggak usah. Aku sudah boarding. Beberapa menit lagi aku take off. Nggak perlu repot-repot."