"Apa? Maaf itu bukan seperti pertanyaan melainkan seperti ajakan," ujar Lisa.
David menarik tangan Lisa ,hingga wanita itu kini sangat dekat dengannya. Bahkan deru nafasnya pun bisa dirasakan.
"Aku memang mengajak mu untuk bercinta. Kamu mau?" Tanya David.
Lisa menelan salivanya pelan. Beberapa kali mengerjapkan matanya. Lisa kalah telak dengan pesona bos nya yang wajahnya begitu tampan dan mulus. Harum tubuh David membuatnya mabuk kepayang dan rasanya candu.
"Kenapa diam saja? Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatanmu."
Lisa mengerutkan keningnya, "memangnya apa yang sudah aku perbuat sama Pak David? " Lisa keheranan dan memikirkan apa salah dia.
Smirk David benar-benar menantang bagi Lisa.
"Tubuhmu mengundang gairah untukku," lirih David.
Lisa menelan salivanya lagi, jantungnya berdebar-debar. Baru 2 hari dia menjadi sekretaris tapi kenapa godaannya benar-benar gila.
"Ayo, kita bercinta, hmm?"
"Tapi, Pak, saya takut." Lisa menjawabnya dengan ragu.