"Oh, Shit!" Rendi mengumpat keras saat telepon Zelin sudah dimatikan.
Evan tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya. Dalam hati dia bersyukur dulu dia tidak berlarut-larut mencintai Olivia. Karena Evan juga tidak tahu sebenarnya Olivia seperti apa. Yang Evan tahu, Olivia tidak baik untuk dirinya. Dan ya, dia tepat sekali melepaskannya saat itu.
"Bagaimana bisa? Dia dilecehkan tapi dia masih bisa merasakan klimaks? Berarti dia juga menikmatinya?" Rendi menatap Zelin dan Evan tidak percaya.
Zelin menggeleng mencoba mematahkan asumsi Rendi. "Bukan seperti itu sepertinya. Aku yakin Olivia merasakan itu karena tubuh kita ini memang sensitif dengan sentuhan, Ren. Apalagi hal seperti itu, tubuh merasakan orgasme saat mendapatkan sentuhan atau rangsangan. Tapi sayangnya yang kita tahu orgasme itu adalah kepuasan saat melakukan seksual. Aku yakin Olivia tidak menikmatinya." Zelin melipat tangannya di dada dan menyandarkan tubuhnya di sofa.