Hidup Zelin kini benar-benar berubah. Dia sudah benar-benar ikhlas dan bisa berdamai dengan masa lalunya dan juga dirinya sendiri. Dia bisa lebih mencintai dirinya sendiri. Meskipun awalnya sulit, tapi perlahan dan seiring berjalannya waktu, akhirnya dia menjalani hidupnya dengan lebih berarti lagi.
Pelan-pelan juga Zelin mulai belajar tentang bisnis bersama Evan si duda yang kini semakin sukses. Zelin ingin Evan membagi ilmu padanya.
Tidak terasa sudah 6 bulan berlalu, semua yang Zelin jalanin rasanya seperti mimpi. Begitu cepat berlalu. Banyak sekali hal yang terjadi sampai-sampai Zelin sendiri merasa seperti semuanya seolah tidak nyata.
"Ngelamun terus!" Evan menggoda Zelin saat istirahat jam makan siang.
"Siapa yang ngelamun, aku tahu kok kamu datang," ucap Zelin tidak mau kalah.
"Makan yuk! Lapar nih," ajak Evan.
"Sebentar, aku harus kirim ini dulu."
Evan penasaran dan melongok pekerjaan Zelin. Ternyata sedang menulis.
