Zelin senang sekali berada di kafe kopi'kamu. Selainnya makanannya enak, live musik yang dibawakan oleh Rendi sendiri dan juga Evan. Ternyata dibalik wajah tampan dan rupawan seorang Evan memiliki bakat lain, yaitu bermain gitar dan bernyanyi. Suaranya bagus sekali. Zelin sampai terkesima.
Setelah kenyang, semakin malam, kafe semakin ramai dan Evan mengajak Zelin untuk pulang.
"Pulang, Yuk. Besok kan harus kerja lagi. Nanti kamu telat masuk kantor," goda Evan.
Zelin menoleh dan menyipitkan matanya. "Kamu tuh ya, rese banget. Mau aku suapi roti nih," ujar Zelin sembari menyuapi Evan sepotong roti bakar isian coklat keju.
Evan membuka mulutnya dan menerima roti itu dengan senang hati. Bahkan Evan tidak membiarkan tangan Zelin pergi, dia menangkapnya dan menggenggamnya erat.
"Tidak ingin aku lepaskan!" Ucap Evan terlihat sungguh-sungguh.