Bab 73 PSD
David dan Zelin sedang memandangi kota Jakarta malam hari di balkon apartemen. Mereka duduk bersama ditemani dua cangkir teh dan kopi hangat serta cemilannya.
Sesekali mereka menautkan bibir mereka dan jemari mereka. Tersenyum sendu dengan mata sayu. Malam itu cuaca bersahabat, tidak hujan tidak juga terasa panas. Cukup sejuk untuk mereka yang tinggal di lantai tertinggi sebuah gedung.
"Aku sudah mengatakannya. Terasa kejam, padahal dia sedang membutuhkan dukungan." Zelin menyesap tehnya sembari menatap jauh ke depan.
"Kamu masih bisa menjenguknya sesekali," ucap David. Dia menoleh melirik ekspresi Zelin.
Wanita yang kini hanya memakai kaos dan celana pendek yang tidak terlihat, hanya tersenyum. Dia benar-benar tidak ingin lagi berhubungan dengan Kevin dan keluarganya lagi. Apalagi sampai bertemu, dia tidak mau.