[Author Note: walau saya dengan sengaja sudah menghilangkan kata-kata yang terlalu dewasa dan arti yang mendalam, namun saya tetap menyarankan untuk anak-anak berumur di bawah 18 untuk hati-hati dalam membaca Chapter ini!]
~
Berpelukan dengan Qi Yun yang sedang menangis bahagia di dadanya, Xin Sheng yang sekarang sangat bahagia, juga ikut menangis bahagia bersama.
Bahkan saat dirinya mendapat pekerjaan 'Tidak ada' yang sangat kuat itu, Xin Sheng hanya akan bahagia, dan tidak sampai menangis seperti ini.
Berpelukan bersama selama beberapa saat, Qi Yun yang sudah mulai menenangkan kegembiraan segera mundur melepaskan pelukannya.
Namun baru melangkah mundur satu langkah ke belakang, Qi Yun tiba-tiba saja diangkat dan digendong langsung oleh Xin Sheng.
Melihat dirinya digendong secara tiba-tiba oleh Xin Sheng, walau ia tidak menolaknya, Qi Yun tetap berniat bertanya alasannya kepada Xin Sheng.
Namun baru membuka mulutnya untuk berbicara, Qi Yun segera dicium oleh Xin Sheng.
Tercium oleh Xin Sheng seperti ini, Qi Yun segera merasa dirinya pernah dianiaya seperti ini juga oleh Xin Sheng.
Mencium Qi Yun yang ada digendongnya, Xin Sheng segera berlari keluar dari ruang makan tempat mereka berada, dan segera mengarah ke kamar tempat dia tidur.
Melihat ini, Qi Yun yang masih dicium bibirnya oleh Xin Sheng dan masih digendong segera menyadari niat Xin Sheng kepada dirinya.
Tidak melawan lagi, Qi Yun malahan mengambil inisiatif untuk memanaskan suasana ini.
Berlari bersama Qi Yun di gendongannya selama beberapa menit, mereka akhirnya sampai di depan pintu kamar Xin Sheng.
Tidak bisa menggunakan tangannya untuk membuka pintu, Xin Sheng tanpa basa basi segera menendang pintu itu hingga terbuka.
Bom!
Melihat pintu didepanya sudah terbuka, Xin Sheng segera berjalan masuk ke dalam, dan langsung berjalan mengarah ke kasurnya.
Sudah sampai di dekat kasur, Xin Sheng yang terus mencium Qi Yun dari tadi segera melepaskan ciumannya.
Melihat ke arah Qi Yun, Xin Sheng menemukan bahwa wajah Qi Yun sudah sangat memerah, dan terengah-engah sepertinya karena kekurangan nafas saat berciuman terlalu lama tadi.
Melihat ini Xin Sheng bukannya kasihan, melainkan mengeluarkan senyum binatang buasnya.
Segera dia langsung melempar Qi Yun dari gendongannya ke atas kasur secara lembut namun terlihat kasar, melihat Qi Yun yang berbaring di atas kasur dengan napas masih terengah-engah dan wajah semakin memerah.
Xin Sheng segera melepaskan ikatan jubah kunonya yang menyerupai pakaian cina kuno, dan kemudian melepaskan pakaiannya jatuh ke lantai secara langsung.
Selesai melepaskan itu, Xin Sheng segera lanjut melepaskan dalamannya, sebelum secara perlahan-lahan merangkak naik ke atas kasur dengan posisi melangkahi Qi Yun yang sedang berbaring.
Melihat badan Xin Sheng yang bagus di atasnya, wajah Qi Yun menjadi semakin memerah, namun matanya menunjukkan kehausan untuk tubuh itu.
Dengan senyum buas di wajahnya, Xin Sheng segera dengan lembut melepaskan ikatan pakaian Qi Yun satu per satu sampai seluruh pakaian Qi Yun menjadi longgar dan tinggal dilepaskan dari tubuh indah Qi Yun.
Melihat dirinya hampir ditelanjangi oleh Xin Sheng di atasnya, Qi Yun dengan wajah yang sudah Semerah tomat terus berusaha menghindari tatapan buas Xin Sheng.
Xin Sheng yang sudah melepaskan semua ikatan pakaian Qi Yun segera membungkukkan badannya dan menurunkan mulutnya di sebelah telinga Qi Yun, dan membisikkan sesuatu secara perlahan.
"Kelinci kecil, apakah aku yang harus membukanya atau kamu??"
Dengan bisikan penuh godaan mengejek itu, Qi Yun yang sudah sangat memerah tidak bisa menahan lagi, dan segera memukul dada Xin Sheng dengan lembut.
"Ja-jangan main-main.... A-atau aku akan batalkan ini...."
Melihat Qi Yun mengancam dengan lemah, Xin Sheng bukannya takut malahan tersenyum semakin lebar, dan berkata.
"Kalau begitu aku akan menyantap kelinci kecil ini sekarang..."
Dengan begitu, Xin Sheng segera melepaskan pakaian Qi Yun dan segera melihat dua bukit yang hanya ditutupi oleh kain tipis.
Walau dua bukti di depannya tidak sebesar yang ia lihat di anime dan komik, namun dua bukit ini memiliki ukuran yang juga tidak terlalu kecil, dan terlihat sangat ideal untuk tubuh Qi Yun yang kecil dan halus.
Melihat dua bukit indah yang tertutup itu, Xin Sheng segera melepaskan ikatan kain itu, sebelum dengan pelan melepaskannya.
Melepaskan kain tipis itu, Xin Sheng segera melihat seluruh bentuk bukit indah di depannya dengan mata penuh semangat.
Melihat Xin Sheng yang terus menatap ke arah dadanya dengan tatap bersemangat itu, Qi Yun yang sudah tidak bisa menahan malu akhirnya membuka mulutnya mengeluarkan suara sekecil nyamuk.
"Jangan hanya dilihat, aku bisa masuk angin jika terlalu lama...."
Walau suara Qi Yun sangat kecil, Xin Sheng yang pendengaran sangat sensitif tetap mendengarnya, dan dengan senyum segera mengangkat kedua tangannya menyentuh kedua bukit itu.
Menyentuh bukit itu dengan lembut, Xin Sheng yang tangannya gatal secara refleks meremasnya bukit lembut itu dengan pelan.
"Ah~"
Dilemas di bagian itu, Qi Yun segera mengeluarkan desahan kecil, dan segera mengangkat tangannya menutup matanya agar tidak terlalu malu.
Mendengar suara desah Qi Yun yang sangat merdu, Xin Sheng segera melanjutkan meremas bukit Qi Yun, sambil dengan tangan lainnya yang mulai secara perlahan menjelajahi seluruh bagian tubuh Qi Yun.
Di sentuh dengan lembut oleh Xin Sheng di seluruh bagian tubuhnya, Qi Yun terkadang akan mengeluarkan suara desahan kecil.
Terus melakukan hal itu selama beberapa menit hingga Qi Yun di depannya menjadi sangat terangsang baik pikirannya atau tubuhnya.
Xin Sheng yang merasa sudah cukup bermainnya, segera menyesuaikan posisinya yang pas untuk memulai permainan yang sebenarnya.
"Kelinci kecil~ apakah kamu siap??"
Mendengar pertanyaan Xin Sheng, Qi Yun yang sudah mabuk dalam kenyamanan hanya bisa melebarkan kakinya sedikit untuk memberi isyarat kepada Xin Sheng.
Melihat Qi Yun sudah mengizinkan, Xin Sheng yang juga sudah tidak tahan segera melepaskan ludarnya melesat masuk ke bagian V Qi Yun.
Dimasuki dengan cepat oleh rudal Xin Sheng, Qi Yun yang tidak mengira akan secepat itu segera mengeluarkan erangan kesakitan.
"Ah....!!!"
Melihat ke bawah, Xin Sheng menemukan bahwa bagian V Qi Yun tiba-tiba mengeluarkan darah, dan ia dengan paniknya segera melihat ke arah wajah Qi Yun.
Melihat kesana, Xin Sheng segera melihat wajah Qi Yun sedang menahan kesakitan sambil menutup matanya.
"apakah sakit??"
Mendengar pertanyaan Xin Sheng yang prihatin, Qi Yun dengan lemahnya menjawab pertanyaan Xin Sheng.
"Tidak apa-apa, lanjutkan saja...."
Mendengar ini, Xin Sheng tanpa basa-basi segera melanjutkan gerakan menarik masuk dan keluar rudalnya ke bagian V Qi Yun.
Qi Yun yang dimasuki berulang kali oleh rudal Xin Sheng, segera terus mengeluarkan suara erangan kesakitan, sampai secara perlahan-lahan menjadi desahan kenikmatan.
"Ah~ Ah~ Ah~ Ah~ Ah~"
Melakukan posisi itu Sampai Xin Sheng keluar di dalam, mereka tanpa niat berhenti segera melanjutkan dengan posisi lainnya.
.....
..
Mencoba berbagi gaya bersama hingga melupakan waktu, dan hanya menikmati kenikmatan ini.
Xin Sheng dan Qi Yun akhirnya melakukan ini sampai 7 jam lamanya, sebelum Qi Yun tidak bisa menahan kenikmatan lagi dan jatuh pingsan di atas tubuh Xin Sheng.
Melihat Qi Yun yang pingsan di atas badannya, Xin Sheng secara alami tidak akan terlalu gila untuk melanjutkan itu lagi, dan memutuskan untuk istirahat.
Melepaskan bagian rudalnya yang masih ada di dalam Qi Yun, Xin Sheng segera menurunkan posisi Qi Yun yang masih di atasnya secara perlahan sebelum dengan lembutnya menggendong Qi Yun.
Selesai menggendong Qi Yun, Xin Sheng segera turun dari kasurnya yang sudah lumayan kotor dan dipenuhi cairan-cairan putih dimana-mana.
Turun dari kasur, Xin Sheng yang masih menggendong Qi Yun segera berjalan dengan hati-hati ke arah kamar mandi, takut Qi Yun terbangun dari tidurnya karena terlalu banyak getaran.
Berjalan secara pelan-pelan sampai masuk ke dalam kamar mandi, Xin Sheng kemudian mengarahkan jarinya menunjuk bak mandi di depannya.
"air hangat"
Dengan perintah itu, Sebuah lingkaran sihir satu lingkaran segera muncul di atas bak mandi, dan kemudian mengeluarkan air hangat hingga memenuhi seluruh bak mandi.
Melihat bak mandi sudah dipenuhi air hangat yang nyaman, Xin Sheng segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam bak bersama Qi Yun yang masih digendongnya.
Masuk ke dalam bak berisi air hangat, Xin Sheng segera secara perlahan menyesuaikan posisi Qi Yun, sebelum secara perlahan-perlahan memasuki seluruh tubuhnya dan Qi Yun ke dalam air hangat.
"Ah.... Nikmatnya"
Dengan seluruh tubuhnya direndam air panas, tubuh Xin Sheng yang lemas segera menjadi sangat nyaman.
Qi Yun yang ada di pangkuan depannya sekarang juga menjadi lebih nyaman wajahnya yang tertidur.
Melihat ini, Xin Sheng hanya bisa tersenyum sambil terus memandang wajah tidur Qi Yun yang cantik di depannya ini.
"andai saja waktu bisa terus mengulang di saat-saat seperti ini..."
Dengan begitu, Xin Sheng terus memandang Qi Yun di pangkuannya sambil terus berendam di dalam air hangat.
Berendam selama 30 menit, Qi Yun yang ada di pangkuan Xin Sheng akhirnya mulai membuka matanya secara perlahan-lahan.
Membuka matanya, Qi Yun segera melihat wajah tersenyum lembuthXin Sheng yang masih terus menatapnya dengan penuh kasih sayang.
"a...apakah aku pingsan tadi? Maaf aku menjadi mengganggu kesenanganmu"
Menundukkan kepalanya, Qi Yun dengan suara bersalah mengatakan itu kepada Xin Sheng.
Melihat ini, Xin Sheng segera menundukkan kepalanya mencium rambut Qi Yun dan berkata.
"Tidak, aku yang salah karena terlalu menikmati ini dan tidak memperhatikan keadaanmu"
"tidak, aku yang salah karena terlalu lemah"
"Tidak, aku yang salah karena terlalu bersema-"
Baru saja ingin menyelesaikan perkataannya, Xin Sheng dan Qi Yun tiba-tiba saja mendapatkan sejumlah pesan di panel datanya.
[Terdeteksi bahwa telur hewan peliharaan anda telah mulai menetas! Harap segera berada didekatnya!]
[Selamat Kalian berdua telah menjadi calon ayah dan ibu pertama di bumi! Mendapatkan gelar 'pasangan abadi']
[Selamat sebagai anak pertama yang dikandung di kandung oleh player! Anda mendapatkan anugerah kepintaran di atas rata-rata manusia, dan kesempatan terlahir dengan 2 bakat!]
Melihat pesan pertama, Xin Sheng dan Qi Yun Hanya merasa bahagia sedikit, namun setelah melihat dua pesan lainnya.
Qi Yun yang walau sedang lemas langsung memaksa dirinya menoleh ke Xin Sheng, dan segera ia menemukan bahwa Xin Sheng sekarang sedang menangis sambil tersenyum terus melihat ke udara tipis.
Melihat ini, Qi Yun segera berusaha bangun berbalik untuk memeluk Xin Sheng, walau tubuhnya masih lemas dan susah digerakkan.
Dipeluk oleh Qi Yun, Xin Sheng segera memeluknya kembali, dan mengucap terima kasih kepada Qi Yun.
"Terima kasih... Terima kasih karena sudah mau menjadi ibu dari anakku..."
••••
Terima kasih karena telah membaca chapter ini, Saya selaku Author novel ini Xjazzly, sangatlah bahagia dan mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.
Jika teman-teman sekalian ingin mendukung karya saya ini, kalian bisa membantu dengan memberikan donasi/hadiah lewat System atau Instagram @Xjazzly, jika belum bisa berdonasi, kalian bisa memberikan karya ini dukungan batu kekuatan yang didapatkan secara gratis di webnovel, dan mengirim karya ini ke teman-teman anda lainnya.
Terimas.