Chereads / Global Digitalisasi: Xin Sheng / Chapter 32 - Pria Yang pengertian

Chapter 32 - Pria Yang pengertian

Dikamar Qi Yun, sebuah retakan ruang tiba-tiba saja muncul tidak jauh dari tempat kasur berada.

Namun mungkin karena disengajakan, retakan ruang ini tidak mengeluarkan suara sedikitpun saat sedang mengalami retakan, tentu karena tidak memiliki suara itu juga menjadi sangat lambat proses terbukanya.

Menunggu selama 10 menit, Xin Sheng akhirnya bisa keluar dari retakan ruang yang sudah mulai stabil, dan segera muncul di tempat Dimana ia menggunakan retakan ruang untuk pergi ke dunia cincin tadi.

Melihat ke samping, Xin Sheng segera menemukan bahwa Qi Yun masih tertidur dengan nyenyak di kasurnya.

Melihat wajah cantik Qi Yun saat tidur ini, Xin Sheng yang sudah sangat kelelahan segera berjalan menuju kasur, kemudian secara perlahan ia naik ke atasnya untuk tidur di Samping Qi Yun.

Namun sebelum tidur, Xin Sheng tidak lupa melepaskan semua pakaiannya terlebih dahulu, selain karena terlalu panas tidak memiliki AC disini, ia juga ingin serasi dengan Qi Yun.

Dengan keputusan begitu, Xin Sheng akhirnya tidur tanpa pakaian bersama Qi Yun di sampingnya.

~

Keesokan harinya, atau lebih tepatnya sore harinya, Xin Sheng yang sudah kebiasaan bangun kesorean sekarang akhirnya bangun dari tidurnya.

Tetap saat dia bangun, ia segera melihat Qi Yun yang juga baru keluar dari kamar mandi tidak jauh darinya.

"Apakah kamu lapar sayang??"

Tanya Qi Yun yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kepada Xin Sheng dengan senyum yang indah diwajahnya.

"lumayan..., Tapi kenapa kamu bangun awal sekali hari ini??"

"Tidak, aku bangunnya hanya 30 menit lebih cepat dari kamu saja, jadi aku pergi mandi dulu tadi"

Selain sifat Qi Yun yang mengelami perubahan drastis akibat sinkronisasi ingatan, perilaku dan kebiasaannya juga banyak berubah, seperti jam bangun tidurnya sudah berubah dari yang dulunya selalu pukul 7 pagi menjadi pukul 2-3 sore.

"kalau begitu kamu juga belum makan??"

"Iya, ini aku baru berencana mau pergi memasak makanan setelah mandi"

"kalau begitu kamu gunakan gulungan pekerjaan ini dulu, setelah aku selesai mandi aku akan membantumu memasak"

Ucap Xin Sheng yang sedang turun dari kasur dan berjalan ke arah Qi Yun untuk memberikannya sebuah gulungan pekerjaan 'NPC Istimewa' serta sebuah ciuman bangun tidur.

Tidak menolak pemberian Xin Sheng, Qi Yun segera membalas ciuman Xin Sheng sebelum mengambil gulungan pekerjaan ditangan Xin Sheng.

Melihat informasi gulungan ditangannya, Qi Yun segera membuka matanya sedikit terkejut.

"sayang?? Dari mana kamu mendapatkan pekerjaan ini??"

Terus berjalan ke kamar mandi di depan, Xin Sheng menjawab pertanyaan Qi Yun dengan lembut.

"itu hadiah dari menghancurkan gulungan pekerjaan 'Tidak ada', itu akan sangat berguna bagi kita nanti saat menyebarkan kuil dewa kita di kota player dan NPC"

Mendengar penjelasan singkat Xin Sheng, Qi Yun segera mengerti dan mengangguk.

"baiklah sayang, aku akan menggunakan gulungan ini dulu"

Sambil mengatakan itu, Qi Yun segera berjalan ke arah kasur, sebelum kemudian duduk bersila disana untuk menggunakan gulungan pekerjaan ini.

Berbalik melihat Qi Yun sudah menggunakan gulungan pekerjaan itu, Xin Sheng segera membuka pintu kamar mandi, dan masuk ke dalam untuk mandi sore.

Mandi tanpa berendam air panas, Xin Sheng hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk selesai, dan ia segera berjalan keluar dari kamar mandi tanpa sehelai pakaian pun seperti biasanya.

Berjalan keluar, Xin Sheng segera melihat ke arah Qi Yun yang masih tidak sadar sebentar, sebelum berjalan ke arah cermin besar tidak jauh darinya.

Melakukan rutinitas biasa, Xin Sheng segera mengaca sambil mengomentari bagian tubuhnya yang bagus dan yang kurang bagus untuk diperbaiki.

Terus melakukan itu hingga 2 menit lamanya, Xin Sheng akhirnya berhenti setelah mendengar suara Qi Yun di belakangnya.

"Sayang, apakah kamu tidak bisa membuang kebiasaan buruk itu??"

"Hah?? Kamu salah sayang, kegiatan mengaca ini bukanlah kebiasaan buruk, melainkan ini adalah rutinitas memantau kesehatan tubuhku dan ketampananku"

Mendengar penjelasan Xin Sheng yang percaya diri, Qi Yun hanya membalasnya dengan senyum main-main dan mengejeknya.

"Apakah begitu?? Bukankah kamu hanya ingin memperlihatkan tubuhmu kepadaku??"

Mendengar ejekan Qi Yun, Xin Sheng segera berbalik dan mengejeknya kembali.

"Kelinci kecil ku ternyata sangat pandai mengejek ya?? Apakah harus saya hukum lagi??"

Sambil mengatakan itu, Xin Sheng berjalan perlahan ke arah Qi Yun yang sedang duduk di kasur dengan senyum buasnya.

Melihat ini, Qi Yun segera berpura-pura takut dan melarikan diri dari Xin Sheng.

"Ah.... Mesum!!! Sana pakai pakaianmu atau kita akan membatalkan rencana berburu zombie kita lagi"

Teringat tugasnya, Xin Sheng segera berhenti mengejar Qi Yun, dan segera memanggil pakaian jubah kunonya dari udara tipis untuk segera dipakai.

Melihat Xin Sheng berniat memakai pakaian, Qi Yun segera berjalan kearahnya dan mengambil pakaian itu dari tangannya.

"Sini aku bantu pakaikan"

"apakah kamu bisa memakaikan pakaian pria?"

Tanya Xin Sheng sambil memiringkan kepalanya menatap Qi Yun.

"Tentu saja aku tidak sebodoh kamu sayang, Yang masa karena tidak tahu cara memakaikan pakaian wanita, kamu meninggalkan aku telanjang untuk tidur"

"itu karena panas makanya aku tidak pakaikan"

"Masa?? Kukira karena mesum ingin melihat tubuhku terus"

Mendengar ejekan Qi Yun terus menerus, Xin Sheng yang sudah dipakaikan pakaiannya setengah segera maju mencium bibir Qi Yun.

Menciumnya selama beberapa detik, Xin Sheng yang sudah puas akhirnya melepaskan.

"Itu adalah hukuman karena kelinci kecilku memiliki mulut yang jahat"

Mendengar perkataan Xin Sheng, Qi Yun yang tercium tidaklah marag, dan malahan hanya tersenyum kepadanya sambil terus memakainya pakaiannya.

"Mesum! Pencari kesempatan dalam kesempitan"

"Hah? kamu mengatakan apa??"

Tanya Xin Sheng kepada Qi Yun yang sedang mengikat tali terakhir pakaiannya.

"Tidak ada, yuk kita buat sarapan dan makan dulu sebelum pergi memulai berburu zombie itu"

Merasa Qi Yun berbohong kepadanya, Namun tidak memiliki bukti, Xin Sheng hanya mengikuti Qi Yun yang sudah berbalik berjalan ke arah pintu keluar kamar.

Berjalan bersama keluar dari kamar, Xin Sheng dan Qi Yun tanpa niat berhenti segera terus berjalan menuju arah ruang makan istana sambil membicarakan menu makan hari ini.

"Kelinci kecil, apa ada yang ingin kamu makan??"

"aku??"

"Ya, karena kamu sedang mengandung, seharusnya kamu memiliki keinginan bukan??"

"tidak ada kok, aku hanya gatal untuk segera membunuh zombie saja sekarang"

"apakah kamu ingin makan sup zombie pedas yang menjijikkan itu??"

"Tidak, aku bilang aku ingin membunuh zombie bukan memakan zombie!"

"apakah boleh ibu hamil sepertimu melakukan aktivitas yang keras seperti itu?? Nanti kamu bisa keguguran, jadi Aku tidak mengizinkan!"

Mendengar larangan Xin Sheng ini, Qi Yun segera berhenti berjalan dan menoleh ke Xin Sheng dengan wajah tidak senang.

"ha?? Kenapa bisa begitu!! Itu tidak adil, masa aku tidak bisa membunuh zombie karena sedang hamil!!"

"iya tidak boleh! Jika anak kita keguguran, siapa yang bisa membuatnya kembali??"

"..."

Tidak bisa menjawab ini, Qi Yun segera menjadi lesu, dan seperti akan menangis sekarang.

Melihat Qi Yun yang Seperti ini, Xin Sheng yang sudah seperti anjing baik Qi Yun segera menjadi merasa bersalah, dan hanya bisa menghelakan nafasnya berkata.

"baiklah, kamu boleh membunuh zombie-zombie itu, tapi kamu harus selalu ada di sampingku agar aku bisa menjagamu, mengerti??"

Mendengar persetujuan Xin Sheng, Qi Yun segera bersemangat kembali dan segera maju mencium Xin Sheng.

"makasih sayang! Aku janji akan selalu ada di dekatmu nanti!"

Mendapatkan ciuman dari Qi Yun dan janjinya, Xin Sheng yang walau khawatir akan keadaan kandungannya hanya bisa menjadi pasrah.

'hah... Seharusnya tidak akan terjadi apa-apa jika tidak terkena benturan apapun'

Dengan pemikiran seperti itu, Xin Sheng dan Qi Yun segera terus berjalan ke arah ruang makan istana.

Sesampai disana, Xin Sheng dan Qi Yun segera pergi ke arah dapur, dan melihat bahan masakan yang tersedia disini.

Setelah melihat-lihat sebentar, Xin Sheng menemukan bahwa semua bahan makanan di sini tidak ada yang cocok untuk membuat makanan khusus ibu hamil.

"Kelinci kecil, apakah tidak apa-apa kalau kamu hanya makan bubur daging?? Soalnya disini tidak ada sayur segar lagi"

Tanya Xin Sheng kepada Qi Yun yang nama panggilannya sudah ia ganti menjadi kelinci kecil yang lebih imut, dan akan membuatnya terus mengingat kenangan indah kemarin.

"Terserah saja, asalkan aku bisa membunuh zombie aku akan memakan apa saja"

Mendengar ini, Xin Sheng menjadi semakin tertekan dengan sifat Qi Yun yang terlalu bar-bar.

'hah... Semoga saja sifatnya tidak menyebabkan bencana seperti diriku dulu'

Dengan pikiran sepeti itu, Xin Sheng pun melanjutkan rencana memasak bersama Qi Yun.

Dalam proses memasak, Xin Sheng menemukan bahwa keahlian Qi Yun dalam memasak ternyata tidak lebih lemah dari dirinya, dan bahkan mungkin Qi Yun lebih hebat karena ia memiliki sebuah kemampuan yang Xin Sheng tidak miliki yaitu insting memasak.

Selama proses panjang, akhirnya Xin Sheng dan Qi Yun selesai membuat 3 jenis makan yang semuanya baik untuk ibu hamil walau bukan khusus, seperti bubur daging yang sangat halus, sup daging herbal, dan sebuah telur dadar yang telurnya berupa telur hewan peliharaan Rank-S.

Selesai memasak semuanya, Qi Yun segera menyuruh Xin Sheng memindahkan hasil masakan ke meja makan, dan dia akan mencuci piring.

Mendengar perkataan Qi Yun, Xin Sheng segera mengangkat ketiga menu makanan Itu di tangan, dan kemudian berjalan keluar dari dapur menuju ruang makan.

Melihat Xin Sheng sudah keluar, Qi Yun segera berbalik untuk mencuci semua piring dan wajan kotor yang ada di sini.

Namun baru mencuci beberapa piring, Qi Yun segera menemukan Xin Sheng yang sudah berada disampingnya untuk membantu mencuci piring.

"apakah makanannya sudah diletakkan di atas meja??"

"Sudah"

"jadi kenapa kamu tidak makan duluan saja?? Bukankah kamu sudah lapar??"

"Nanti saja, aku akan membantumu mencuci pirang dulu agar kita bisa makan bersama"

Mendengar ini, Qi Yun tidak menolak dan melanjutkan mencuci piringnya, tentu sebagai wanita ia sangat senang di dalam hatinya karena memiliki pria yang pengertian seperti ini.

Mencuci piring dan wajan kotor selama 3 menit, mereka berdua akhirnya menyelesaikan semuanya.

"Yosh! mari kita makan sayang"

"Ya"

••••

Terima kasih karena telah membaca chapter ini, Saya selaku Author novel ini Xjazzly, sangatlah bahagia dan mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.

Jika teman-teman sekalian ingin mendukung karya saya ini, kalian bisa membantu dengan memberikan donasi/hadiah lewat System atau Instagram @Xjazzly, jika belum bisa berdonasi, kalian bisa memberikan karya ini dukungan batu kekuatan yang didapatkan secara gratis di webnovel, dan mengirim karya ini ke teman-teman anda lainnya.

Terimas.