Yongju meneguk wine di gelas kristalnya entah yang keberapa kalinya. Dia sudah sedikit mabuk, tapi dia masih menelpon seseorang.
"Sudah selesai?" laki-laki itu bertanya cepat.
Jeda sejenak, lalu laki-laki lain di dalam telepon menjawab dengan tenang.
"Ada sedikit masalah, Boss. Orang-orang Lee Juna berhasil mengambil mayat yang ada di dalam mobil,"
"Sial. Kenapa bisa seperti itu? Kalian ceroboh sekali!"
"Maafkan kami, Boss. Tapi, mereka berhasil menjebak kami,"
"Urus semuanya! Aku tidak mau tahu!"
Laki-laki tu menutup telepon, dan menggeram di tempat duduknya.
Dia tidak suka dengan kabar buruk yang baru saja dia dapatkan. Seorang Yongju tentu tidak suka dengan kabar buruk dengan jenis apapun, apalagi tentang rencananya yang gagal.
"Gim!" teriak Yongju dengan suara menggelegar di ruangannya.
Gimyung datang dengan tergesa-gesa menghampiri tuannya yang pasti ingin mengamuk sekarang ini.
"Saya di sini, Presdir." ucap Gimyung sambil menunduk hormat.
