Juna sedikit menggeram rendah saat melihat ponselnya kembali berdering. Kali ini bukan pesan yang masuk, melainkan sebuah telepon dari Ara.
"Apa kau tidak bisa diam? Hmm?" ucap Juna dengan suara serak dan sedikit terdengar tajam dan datar di kalimatnya.
"Dari tadi aku sudah diam Juna. Apa maksudmu?" tanya Ara yang menyerngit pelan diseberang sana saat mendengar pertanyaan yang sama sekali tidak dia mengerti.
"Aku juga punya batas kesabaran Kim Ara. Sekarang bukan waktu yang tepat jika kau ingin main denganku!" ucap Juna yang sedikit menggeram marah, tapi masih bisa ditahannya sebisa mungkin.
Sial. Gadis ini benar-benar mengganggu.
"Aku tidak mengerti maksudmu Lee Juna," balas Ara yang masih tidak mengerti arah pembicaraan mereka berdua.
"Owh. Apa kau baru bangun tidur?" tanya Ara yang menyimpulkan saat mendengar suara serak dari Juna di seberang teleponnya.
"Ada apa kau menelpon?"
"Huh?"
"Apa kau tidak mengerti dengan pertanyaan yang sesimple itu?"
"Maksudmu?"