"Aku baru tahu ada jalan di hutan seperti ini," ucap Jaehwa sedang mengemudi.
"Sebenarnya ini jalan rahasia klan mafia untuk menemui pembeli dari masing-masing kartel yang bekerja sama dengan mereka," balas Changyi sambil memperhatikan jalan di depan mereka.
Juna dan Haejin sudah selesai dengan permainan perang-perangan mereka beberapa saat tadi, dan sekarang dia laki-laki itu tengah duduk sambil mengatur nafas, sementara tangan mereka sibuk menambah peluru ke dalam pistol yang mereka pakai tadi.
"Mereka semua benar-benar menyebalkan! Aku jadi harus membuang-buang peluru untuk sampah seperti mereka! Sialan! Seharusnya aku pakai pistol ini untuk menghancurkan kepala Bos mereka!" ucap Juna yang merasa kesal setengah mati karena dibuat harus melakukan baku tembak yang sia-sia.
"Hyung lihat ini," ucap Haejin seraya menunjuk ke arah pistol yang baru saja dia ambil dari dalam box. "Kenapa tidak menggunakan yang ini tadi?" tanya laki-laki itu.