Aroma mint menyerbak begitu kuat kala tuan muda Juna melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi.
Dia bertelanjang dada dan hanya memakai handuk sebatas pinggang ini baru saja selesai membersihkan tubuhnya untuk menghilangkan sisa permainannya tadi saat di markas.
TOK!
TOK!
Juna memutar netranya, tahu betul siapa yang datang padanya. Laki-laki itu memakai piyamanya lalu membukakan pintu untuk orang yang mengetuk pintu kamarnya, ya siapa lagi kalau bukan Haejin.
"Pergilah jika kau hanya ingin membahas tentang mobil-mobilmu itu, bocah." tegas Juna yang masih berdiri di lawang pintu, hendak menutupnya kembali.
"Tidak. Bisakah kita mengobrol sebentar?" sahut Haejin mencekal pintu.
Juna menatap laki-laki itu sekilas kemudian membuka lebar pintu kamarnya, mempersilahkan Haejin masuk.
Begitulah kedekatan keduanya, setiap kali Haejin mengobrol, Juna tidak pernah membiarkan adiknya itu begitu saja di luar kamarnya.