"Selamat malam, sayang. Kau merindukanku?" tanya Ara yang tiba-tiba datang dan bergelayut manja di lengan Juna.
Semua mata yang ada di sekitar mereka hanya bisa melihat sekilas lalu menggelengkan kepala karena tingkah agresif gadis itu. Dia bahkan tidak peduli saat ini di sekitar mereka sedang banyak orang yang berlalu lalang, seolah hanya ada dia dan Juna saja di tempat itu.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Juna sambil melepaskan lengan gadis itu yang semakin mengeratkan pelukannya.
Tentu dia tidak akan mau melepaskan kekasihnya itu, pasalnya sudah lama sekali dia tidak bertemu Juna sejak terakhir kali makan malam mereka yang berakhir dengan Ara yang mabuk.
"Hey, kau benar tidak merindukanku?" sungut Ara seraya menatap wajah Juna dengan bibir yang mengerucut tinggi. "Aku saja sangat merindukanmu, masa kau tidak merindukanku," lanjut Ara sambil kembali memeluk lengan Juna.