Niat awal Hyunseok ke pemakaman adalah untuk mengadu, mengeluarkan semua kerinduan dan rasa kesal yang menumpuk menjadi dendam di hatinya. Andai orang yang berada di dalam gundukan ini masih hidup, dia pasti akan sangat marah jika si bungsu itu menangis.
Satu-satunya hal yang paling mengerikan bagi Hyunseok adalah kehilangan. Pertanda bahwa takdir sedang berputar dan mengambil orang yang menyayanginya dan menggantikan mereka dengan orang yang bahkan tidak memiliki hati sedikitpun. Meskipun dia berkata tidak mau, tapi tidak ada yang bisa menentang takdir. Membiarkan celah dihatinya terisi dengan hal-hal baru yang bahkan dia tidak akan menerimanya jika dia tidak terpaksa.
Sampai akhirnya, Hyunseok yang mulai tumbuh dewasa dengan kerasnya kehidupan memang harus menerimanya semuanya. Menyerahkan semua kenangan menjadi debu yang akan terbang mengikuti langkahnya menuju masa depan dengan rasa sakit yang luar biasa di seluruh celah di hatinya.